Sumedang (UNAS)- Dalam rangka mengenalkan keanekaragaman hayati di alam, Himpunan Mahasiswa Fakultas Biologi (Himabio) Universitas Nasional (Unas) bersama Badan Semi Otonom (BSO) “LUTUNG” Forum Studi Primata, Kelompok Studi Herpetologi “SAHUL” dan Biologi Bird Club “ARDEA” menyelenggarakan Trip Eksplorasi Biodiversity dengan tema ‘Get To Know Wildlife’ di Desa Dayeuh Luhur dan Desa Bangbayang, Sumedang, Jawa Barat.
Acara ini diselenggarakan bekerjasama dengan Biodiversity Warrior (KEHATI) dan Pusat Riset Primata (PRP) Unas. Kegiatan Trip Eksplorasi Biodiversity diikuti 52 peserta yang diantaranya adalah Wakil Kepala Sekolah SMA Dewi Sartika, Jakarta, siswa/siswi tingkat SMA, mahasiswa FTKI dan FISIP Unas serta alumni FISIP Universitas Brawijaya.
Kegiatan ini diawali dengan kelas materi (pra-eksplorasi) pada Kamis, 22 Desember 2022, kemudian dilanjutkan eksplorasi di lapangan pada Jumat-Minggu/ 6-8 Januari 2023. Adapun kelas materi yang dilakukan adalah mengenalkan secara teori mengenai teknik pengambilan data, metode dan SOP di lapangan saat melakukan monitoring satwa.
Sedangkan, pada eksplorasi lapangan dilakukan dengan mengamati objek yang ditemukan, pengambilan data, mengenalkan jenis satwa di kawasan hutan saat pagi maupun malam hari dan melakukan evaluasi dan sharing hasil data setelah melakukan pengamatan.
Terkait dengan tempat yang dipilih untuk melakukan eksplorasi, Pembina BSO Lutung Forum Studi Primata Sri Suci Utami Atmoko, Ph.D., mengatakan bahwa secara topografis kedua Desa tersebut memiliki bentang alam perbukitan yang terdiri dari hutan sekunder, talun dan persawahan. Dimana itu tipikal hutan yang ada di Jawa Barat.
Ia juga mengatakan, hutan yang dipilih bukan termasuk wilayah konservasi namun tempatnya masih asri dan alami. “Hutan di luar kawasan konservasi ini adalah tempat yang asri dan alami untuk belajar mengenal keanekaragaman hayati di Indonesia sekaligus permasalahan pelestarian alam yang ada,” kata Suci dalam keterangannya.
Lebih lanjut Ia menuturkan, masih adanya perburuan dan kerusakan habitat di hutan Jawa Barat yang berimbas pada penurunan populasi serta berdampak pada keseimbangan ekosistemnya sehingga sangat penting untuk dilakukan pengamatan berkala terhadap kekayaan jenis fauna yang dimiliki Desa Bangbayang dan Dayeuh Luhur.
“Kegiatan eksplorasi satwa yang dilakukan merupakan upaya dasar untuk mengamati dan mengidentifikasi jenis, mengetahui status populasi, dan keanekaragaman primata, avifauna dan herpetofauna sekaligus mengamati kondisi habitat dengan mencatat berbagai jenis pohon buah yang berpotensi sebagai pakan,” ujarnya.
Selain eksplorasi satwa, dalam kegiatan ini juga melakukan berbagi satu papan informasi di halaman Kantor Kepala Desa dan poster untuk SD Negeri Dayeuh Luhur yang berisikan infografis satwa yang ada di Desa Dayeuh Luhur, Sumedang. Pemberian papan informasi ini bertujuan untuk menginformasikan keanekaragaman fauna (khususnya Primata, Avifaua dan Herpetofauna) dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat umum terhadap konservasi alam yang ada di Desa Dayeuh Luhur.
Selain didampingi oleh Pembina BSO Lutung Forum Studi Primata Sri Suci Utami Atmoko, Ph.D. dan Pembina BSO Kelompok Studi Herpetofauna Sahul/ Dosen Fakultas Biologi Unas Dr. Fitriah Basalamah, M.Si. Kegiatan ini juga melibatkan masyarakat desa sebagai pendamping. (DMS)
Bagikan :