Jakarta (Unas) – Dalam rangka mengenalkan prospek karir lulusan di era digital, Himpunan Mahasiswa Prodi Sosiologi (HIMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) adakan kegiatan Sociology Career Future (SOCARE), pada Sabtu (26/03) secara daring.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Carlo Ponti Hutagaol mengatakan, selain memberikan pemahaman mengenai prospek karir dalam lingkup sosiologis, kegiatan ini juga diisi dengan sharing session oleh para alumni.
“Kami juga memberikan pandangan mengenai dunia pekerjaan bidang sosiologi kepada para mahasiswa, yang diharapkan bisa memberikan gambaran bagi para lulusan dalam meniti karir nantinya,” ujarnya dalam pembukaan.
Senada dengan hal tersebut, Ketua HIMASOS Unas, Pangeran Matthew juga berharap para lulusan sosiologi FISIP Unas nantinya bisa memanfaatkan segala peluang kerja yang ada di era masyarakat digital saat ini.
“HIMASOS ingin mengenalkan beberapa jenjang karir yang bisa diambil oleh para lulusan, serta gambaran pekerjaan seperti apa yang akan dihadapi oleh para lulusan sosiologi FISIP Unas,” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Program Studi Sosiologi, Adilita Pramanti, S.Sos., M.Si., mengatakan, di era digital saat ini para lulusan prodi sosiologi harus mampu merancang dan menstrategikan rencana karir setelah lulus.
“Hal ini membuat para lulusan bisa beradaptasi dengan kondisi era digital nantinya,” jelas Adilita. Ia menambahkan, terdapat empat jenjang karir yang bisa menjadi gambaran bagi lulusan prodi sosiologi yakni sociopreneur, peneliti sosial, rekayasa sosial, dan analisis.
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini, Angga Mardiansya, S.Pd., mengatakan, socioprenur berarti merupakan seorang pebisnis yang tidak hanya beriorientasi pada perolehan laba, tetapi juga melakukan bisnis untuk membuat perubahan besar bagi banyak orang melalui aksi kepedulian sosial.
“Sociopreneur ini juga pekerjaan yang bisa menumbuhkan empati bagi orang banyak melalui bisnis yang dijalankan,” imbuhnya. Ia melanjutkan, berbeda dengan sociopreneur, peneliti sosial merupakan kerjaan yang hobi menggali data dari fenomena tertentu, menjelajahi masyarakat di berbagai sudut, dan mempublikasikan hasil temuannya.
Angga menambahkan, sementara rekaya sosial atau social engineering merupakan bidang pekerjaan yang melakukan intervensi terhadap gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial yang terencana.
“Umumnya pekerjaan social engineering dilakukan untuk pembuatan kebijakan publik. Kemudian yang terakhir ada prospek karir seorang analisis yakni berkaitan dengan kegiatan meneliti informasi menggunakan analisis data,” paparnya.
Lebih lanjut, content creator pendidikan Zenius Education itu menuturkan, para lulusan prodi sosiologi juga harus memiliki skill set berupa hard skill dan soft skill dalam berkecimpung di dunia digital.
“Lulusan sosiologi harus mendalami bahasa asing, memiliki kemampuan teknik dan menulis serta dan pengetahuan umum yang baik, juga keterampilan berkomunikasi, berpikirkritis, sikap kepemimpinan, dan kerja sama,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Administrasi Umum FISIP Unas, Dr. Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si., berharap, kegiatan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa prodi sosiologi FISIP Unas dan bisa diimplementasikan dalam memilih pekerjaannya setelah lulus.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sharing session alumni prodi Sosiologi Unas yakni Tommy Sugianto, S.Sos., dan Angga Alhafiizh, S.Sos.
Bagikan :