Jakarta [UNAS] – Universitas Nasional menjadi tuan rumah program International Homestay Student Exchange atau Za’Ba International Project (ZIP), Universiti Malaya pada 18 – 22 Juli 2016. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa kedua universitas melalui kegiatan akademik, sosial dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Malaysia.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Nasional, Dr. Zainul Djumadin menyambut baik kegiatan ini. ‘’Ini adalah kesempatan yang baik bagi kedua negara khususnya mahasiswa dan dosen kedua universitas untuk saling belajar dan meningkatkan kemampuan. Kami berharap agar kerjasama antara kedua universitas dapat terus berjalan dan diperbaharui agar memberikan manfaat bagi kedua negara,’’ ungkapnya.
Delegasi Universiti Malaya mengirimkan 16 mahasiswa dan 4 dosen untuk mengikuti program ini. Sedangkan Universitas Nasional turut melibatkan dosen dan mahasiswa asal Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Berbagai kegiatan akademik maupun sosial digelar antara lain Seminar Internasional yang membahas antara hubungan kedua negara dan posisinya di ASEAN.
Seminar yang dilaksanakan pada hari kedua, Selasa (19/7) ini mengambil tajuk ‘’The Challenge of ASEAN Economic Community AEC bagi Indonesia dan Malaysia’’, serta ‘’Indonesia and Malaysia’s Strategic Position in Strengthening the ASEAN Security Community.’’ Dalam seminar ini, mahasiswa kedua negara mempresentasikan pandangannya tentang tema tersebut dan berdiskusi secara aktif tentang kondisi ASEAN.
Pada hari ketiga, Rabu (20/7), delegasi Malaysia dan mahasiswa Universitas Nasional saling berbaur mengadakan pertandingan olahraga futsal. Sedangkan pada dosen melakukan Training of Trainers (TOT) tentang Tracer Study. Kegiatan yang menghadirkan Associate Professor Dr. Rohana Jani sebagai narasumber ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan tracer study yang dilakukan di Universiti Malaya, Malaysia. Traning ini dihadiri oleh perwakilan dosen-dosen dari seluruh fakultas di Universitas Nasional.
Pada Kamis, (21/7), rombongan melakukan pengabdian kepada masyarakat (community service) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Mahasiswa Universitas Nasional dan Universiti Malaya turun untuk membersihkan tempat Ibadah yaitu, Masjid Pangeran Diponegoro, Gereja Katolik Santa Catharina dan Kelenteng Kong Miao yang berada di komplek TMII. “Diantara kita ada yang tidak pernah pergi ke tempat sembahyang orang lain, tujuan kita ikut membersihkan tempat ibadah agar kita dapat memahami agama lain,” ungkap Ketua Delegasi Malaysia, Lam Yoke Han.
Program ini ditutup dengan malam seni dan budaya dimana masing-masing universitas menampilkan kebudayaan khas negaranya. Mahasiswa Malaysia menyuguhkan tarian sumazau, tarian joget, tarian khas India, permainan yoyo serta menyayikan gerak lagu dan sorak semangat. Sedangkan mahasiswa dari Indonesia menampilkan tari siri kuning, tari saman, paduan suara dan beberapa lagu dari mahasiswa.
“Program ini berjalan dengan lancar, saya harap hubungan ini dapat berjalan terus. Kita dapat menjalankan program-program lain seperti research (penelitian-red). Saya mengucapkan terima kasih banyak-banyak untuk UNAS atas kesempatan dapat menjalankan program ini,” ungkap Associate Prof. Dr. Rohana Jani.
Uniknya, selama tinggal di Indonesia, delegasi Malayasia menginap di rumah para dosen dan pimpinan Universitas Nasional. Melalui program Homestay ini diharapkan mahasiswa dapat meleburkan diri dan memahami budaya masing-masing negara secara langsung.
“Selama beberapa hari ini kami berteman dengan mahasiswa UNAS kami sangat gembira, we are having fun together. Banyak yang kami dapatkan dari mahasiswa UNAS, yaitu informasi mengenai universiti dan juga kebudayaan Indonesia,” ungkap Lam Yoke Han.
Bagikan :
