JAKARTA (UNAS) – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Nasional melakukan kunjungan industri ke dua tempat, yaitu PT East West Seed (Panah Merah) dan Rumah Sakit Holistik di Purwakarta (11/9). Kunjungan industri tersebut merupakan kali ke dua yang dilakukan oleh dosen-dosen Universitas Nasional yang bertujuan melakukan update knowledge dan penjajakan kerjasama antara kedua instansi.
Pada pagi hari, rombongan dosen FIKES yang dipimpin oleh Dekan FIKES, Dr. Retno Widowati dan puluhan dosen FIKES mengunjungi PT East West Seed. Rombongan diterima oleh Deputy HR Director PT East West Seed (Panah Merah), Fransiska Fortuna Sinaga ditemani oleh Research & Development Director, Asep Harpenas dan jajaran manajemen dari perusahaan yang bergerak di bidang produksi bibit tanaman sayur dan buah tersebut.
Fransisca menyambut hangat kedatangan para dosen FIKES Universitas Nasional. Dalam sambutannya, ia menjelaskan tentang perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990 itu dan visi perusahaan untuk mendukung program pemerintah untuk melakukan Gerakan Masyarakat Sehat, Mengatasi Stunting dan Kesehatan Ibu dan Anak. Sebagai perusahaan yang memiliki kerjasama dengan 12 juta petani komersial , 17 ribu petani produksi dan 3 ribu tenaga polinator wanita di Indonesia, PT East West Seed (Panah Merah) sangat tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Universitas Nasional khususnya FIKES yang memiliki program studi Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.
‘’Setelah bertemu dengan bu Dekan, kami sadar jika kampanye untuk mewujudkan visi kami akan lebih bagus jika dimulai dari dini, yaitu mulai dari ibu hamil dan ibu menyusui. Maka, kami sangat bersemangat untuk dapat bekerjasama dengan Bapak dan Ibu dosen FIKES yang mendidik calon perawat dan bidan, untuk menularkan semangat Gerakan Makan Makanan Sehat dan Berserat (GEMMASS) sebagai bagian dari program social capital perusahaan,’’ ungkap Fransiska.
Sebagai perusahaan benih, PT East West Seed (Panah Merah) percaya bahwa benih yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Benih berkualitas tinggi, dapat menghasilkan buah dan sayur yang berkualitas. Sebelumnya, program GEMMASS telah menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), namun kerjasama dengan Universitas Nasional nantinya akan menjadi yang pertama dilakukan perusahaan yang juga mengekspor 10 persen dari total produksi benihnya ke luar negeri itu untuk melakukan kampanye dari hulu.
Edukasi tentang makanan sehat dan berserat ini sangat penting, mengingat saat ini konsumsi buah dan sayur di Indonesia, menurut Firmansyah, Corporate Secretary PT East West Seed (Panah Merah), berdasarkan data dari WHO masih sangat rendah, yaitu kurang dari 3 kilogram (kg)/ kapita/ tahun. Sedangkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, seperti Filipina mencapai 44 kg/kapita/tahun, Malaysia 50 kg/kapita/tahun dan Thailand di atas 50 kg/kapita/tahun. ‘’Sehingga, kami berharap edukasi di bidang kesehatan dapat meningkatkan konsumsi buah dan sayur di Indonesia,’’ paparnya.
Dekan FIKES, Dr Retno Widowati, M.Si mengaku sangat menyambut baik apabila kerjasama tersebut dapat terlaksana dan diharapkan menjadi ujung tombak dari kerjasama dengan Universitas Nasional. ‘’Kita berharap kerjasama ini nantinya tidak hanya dengan FIKES saja, namun juga dengan Universitas Nasional, sehingga MoU nya dapat lebih luas dan dapat dimanfaatkan oleh fakultas lain seperti fakultas biologi dan pertanian,’’ ungkapnya. Setelah mendengarkan paparan tentang perusahaan, dan kunjungan pabrik pengolahan dan pengepakan benih, rombongan dosen FIKES juga diajak mengunjungi ruang Research and Development PT East West Seed (Panah Merah) dengan mengunjungi laboratorium biocellular, bio molekuler dan laboratorium patologi serta melihat teknologi kultur jaringan yang digunakan.
Perjalanan kunjungan industri Dosen FIKES ini kemudian berlanjut menuju Rumah Sakit Holistik yang terletak di daerah Salam Mulya, Pondok Salam, Purwakarta. Pada dosen FIKES diterima oleh pimpinan Rumah Sakit, yaitu Dr. Fatimah. Menurut Fatimah, Rumah sakit yang berdiri pada tahun 1993 ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang menerapkan wisata rumah sehat dengan pendekatan Holistic Medicine (perpaduan antara Conventional Medicine dan Eastern Medicine). Tak heran jika bangunan rumah sakit ini tidak seperti rumah sakit yang biasanya kita temui di Indonesia. Di rumah sakit tersebut, terdapat pemandangan alam yang sejuk dan nyaman, kolam renang, area jogging track, hingga kolam ikan, dan binatang angsa yang terlokalisir di salah satu sudut rumah sakit.
‘’Kami percaya tubuh kita itu adalah dokter tebaik, sehingga untuk mengobati suatu penyakit kita harus mengembalikan keseimbangan organ-organ vital tubuh dan mengutamakan nurtrisi makanan sebagai obat utamanya tak lupa juga mengobati dari alam,’’ papar Fatimah yang mengaku kerap kedatangan pasien dari berbagai daerah di Indonesia khususnya para pasien rumah sakit besar yang telah lelah untuk berobat. Karena itu, seluruh pasien di Rumah Sakit Holistik tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan dari luar, dan hanya mengkonsumsi makanan dari rumah sakit yang diolah dari kebun sendiri dengan nutrisi yang terjaga dan tanpa penambahan garam, msg dan zat adiktif lainnya.
Rombongan FIKES pun diajak melakukan tur rumah sakit dan diperlihatkan berbagai fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit Holistic. Rumah sakit yang didirikan oleh Husen A. Bajry, Ph.D. ini menangani berbagai kasus penyakit baik fisik maupun non fisik, ringan dan berat ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas terapi seperti Phsiotherapy, homoepathy, Body Electronic Therapy, Accupunture, hingga Ozone Therapy.
‘’Kami melihat tren ke depan untuk pengobatan kompementer ini sangat berkembang, karena itu kami datang untuk meng-update pengetahuan yang dapat kami bawa ke kampus dan share ke mahasiswa kami. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari rumah sakit ini dan kami juga akan melakukan kerjasama antara lain dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,’’ ungkap Dekan FIKES, Retno Widowati. (*mth)
Bagikan :