Jakarta (UNAS) – Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) kembali menggelar Fantastic International Relations Journalistic (FIRJ) dengan tema “The Truth of Khashoggi’s Dissappearance and Tuti Tursilawati’s Execution”. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia jurnalistik kepada mahasiswa hubungan internasional.
“Kita dorong mahasiswa prodi hubungan internasional bisa menjadi jurnalis dan tak melulu menjadi seorang diplomat ataupun aparatur sipil negara,” ujar Ketua Prodi Hubungan Internasional Drs. Reuspatyono M.Si., di Ruang Seminar Lantai 3 Menara UNAS, Jum’at (23/11).
Menurutnya, profesi jurnalis merupakan pekerjaan yang menarik dan unik. “Menjadi seorang jurnalis adalah sesuatu yg menyenangkan,” ucapnya. Dengan menjadi seorang jurnalis, lanjutnya, dapat mengembangkan wawasan serta mendapat pengalaman yang tidak didapat dalam profesi lain.
Hadir sebagai narasumber, Sekretaris Redaksi PinterPolitik.com Harisman Heryadi mengatakan, setiap orang bisa menjadi seorang jurnalis tanpa harus mempunyai latar belakang pendidikan jurnalis. “Masyarakat biasa pun bisa menjadi jurnalis asalkan Ia mempunyai keinginan untuk menulis,” katanya.
Lebih lanjut, Ia menyatakan, menjadi jurnalis harus mampu menceritakan sebuah peristiwa melalui tulisan yang berdasarkan fakta dan memiliki nilai berita. Ia menambahkan, perkembangan penulisan media saat ini tidak hanya straight news dan mengandung 5w+1h, namun harus mengarah ke analisis berita.
“Penulisan berita harus melalui cara berfikir dan ada sintesisnya, tanpa mengandalkan rilis,” papar Harisman.
Sementara itu, Pengkaji Geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute Hendrajit, menganggap bahwa seorang jurnalis harus mampu membuat angle pemberitaan yang berbeda. Sebab faktor tersebut bisa menjadi penciri dengan media-media lain. “Penulisan yang berbeda dapat memberikan variasi kepada masyarakat walaupun tema berita memiliki kesamaan,” tuturnya.
Kegiatan ini turut mengundang beberapa Universitas yang menjadi anggota dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Internasional Indonesia diantaranya Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Kristen Indonesia, dan Universitas Paramadina. (*DMS).
Bagikan :