Jakarta (Unas) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) akan melangsungkan kegiatan Workshop on The Potential of Tropical Plants for Health, di Kampung Citalahab Sentral yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak pada 2 s.d 4 Juli 2022 mendatang.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Rutgers University, Center for Botanicals and Chronic Diseases (CBCD), Universitas Pancasila, dan Universitas Sriwijaya dan di dukung oleh NIH Fogarty International Center dan Asia-Pacific Network For Global Change Research.
“LPPM Unas akan melangsungkan workshop di kampung Citalahab Sentral yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, bekerja sama dengan beberapa institusi dan lembaga. Pada hari ini, kami melakukan pengenalan terlebih dahulu mengenai gambaran workshop yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Juli mendatang,” ujar Panitia Kegiatan, Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si., dalam kegiatan workshop introduction, di Ruang Seminar Lt.3 Menara Unas, Ragunan, Kamis (30/06).
Dalam penjelasannya itu, Tatang menuturkan bahwa Resort Cikaniki memiliki panorama pagi yang indah, tumbuhan yang beranekaragam, serta beberapa tipe homestay yang akan menjadi tempat penginapan panitia dan peserta kegiatan.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja sama Unas, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. juga mengatakan, workshop introduction ini diisi dengan pemaparan mengenai tropical plants for health yang disampaikan oleh Dr. Sri Endarti Rahayu, M.Si., dan Dra. Noverita, M.Si. dari Unas, serta Prof. Dr. Ilya Raskin dari Rutgers University.
“Selain memperkenalkan tentang Resort Cikaniki sebagai tempat workshop, kami juga akan menjelaskan mengenai tropical plants for health sebagai informasi pembuka yang bisa menjadi acuan workshop utama nanti dengan berbagai materi-materi lainnya,” jelas Erna.
Dipandu oleh Ketua LPPM Unas, Dr. Nonon Saribanon, M.Si. sebagai moderator, kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi oleh Dr. Sri Endarti Rahayu, M.Si. mengenai Tropical Plant for Medicinal Purposes, dilanjutkan oleh Dra. Noverita., M.Si. mengenai Tropical Macro-Fungi for Medicinal Purposes, dan Introduction to GIBEX Method oleh Prof. Dr. Ilya Raskin.
Salah satu pembicara, Sri Endarti menuturkan bahwa terdapat beberapa medicinal plants di Indonesia yang habitatnya terancam punah. Oleh sebab itu, perlu adanya penetapan spesies prioritas untuk perencanaan konservasi di negara besar seperti Indonesia.
“Setidaknya terdapat 80% jenis tumbuhan obat di Asia Tenggara dapat ditemukan di Indonesia. Namun, konservasi mereka saat ini tidak efektif karena sumber daya manusia dan keuangan yang terbatas. Dengan coba mengkaji faktor-faktor seperti status keberadaan spesies, kelangkaan berbagai spesises tanaman obat di Indonesia dapat diprioritaskan untuk perencanaan konservasi,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini peneliti dari Rutgers University, Prof. Dr. Vyacheslav (Slavik) Dushenkov, Dr. Sarah Skubel, Ms. Isabel Armas, serta beberapa mahasiswa dari Unas, Universitas Pancasila, dan Universitas Sriwijaya.(NIS)
Bagikan :