Jakarta (UNAS) – Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNAS menyeminarkan hasil Kuliah Kerja Lapang (KKL) di ruang seminar blok 1 lt 3. Sebanyak 46 mahasiswa yang terbagi menjadi 22 kelompok mempresentasikan hasil penelitiannya secara terbuka yang diuji oleh para dosen Prodi Agroteknologi.
Prodi Agroteknologi melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung dari tanggal 16 – 25 Agustus 2022 sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan juga sebagai nilai mata kuliah KKL di semester 6.
Dengan tema KKL “Menggali Potensi Lokal Dalam Memajukan Pertanian melalui Pertanian Terpadu dan Berkelanjutan (Integrated and Sustainable Agriculture) untuk Mendukung Ketahanan Pangan”. Wakil Dekan Prodi Agroteknologi Ir. Etty Hesthiati, M.Si., menyampaikan dalam laporannya bahwa pada prosesi penelitian mahasiswa dibebaskan untuk memilih topik penelitian.
“Dilapangan kami membebaskan mahasiswa untuk memilih topik yang diminati untuk penelitian dengan didampingi satu dosen pendamping dalam satu kelompok”, paparnya.
Etty berharap dengan adanya seminar hasil KKL, mahasiswa bisa dapat ilmu tambahan. “Mudahan-mudahan apa yang teman-teman pelajari di lapangan dengan hasil yang diseminarkan bisa mendapat ilmu tambahan dan wawasan yang luas dari dosen penguji, ini merupakan latihan sidang ketika kalian sudah menempuh skripsi”, pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas, Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., memberikan apresiasinya kepada mahasiswa dan mendorong mahasiswa dan dosen untuk berkolaborasi melanjutkan penelitian untuk publikasi.
“Saya mengapresiasi kegiatan KKL Prodi Agroteknologi, saya ucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah berhasil menyeminarkan hasil karya ilmiah, penelitian ini bisa dipublikasikan. Penelitian ini bisa dikolaborasikan dengan dosen dan disempurnakan untuk bisa dipublikasi, karena ketentuan mengurus kepangkatan dosen saat ini harus sudah memiliki karya ilmiah yang terpublikasi”, ujarnya.
Suryono juga berpesan kepada mahasiswa untuk terus mengembangkan kemampuan di bidang pertanian. “Jangan tanggung-tanggung dalam menuntut ilmu, apalagi di dunia pertanian ini peluangnya tidak akan surut, karena sektor pertanian adalah menjadi kekuatan ekonomi”, tambahnya.
Dalam kegiatan seminar mahasiswa mempresentasikan hasil penelitiannya di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah kemudian diuji oleh para dosen pertanian UNAS untuk penilaian tugas akhir. (*TIN)
Bagikan :