Jakarta (Unas) – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) program studi Administrasi Publik beri edukasi bahaya sampah kepada warga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (10/03).
Dekan FISIP Unas, Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., mengatakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini meurpakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
“Problem terbesar di bidang pariwisata adalah sampah. Karena itu, kita hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar memiliki kepedulian dan kesadaran terhadap kondisi kebersihan,” ujar Erna sebagaimana yang dikutip dari VoxNtt.com.
Ia melanjutkan, kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa ialah berkolaborasi di bidang penelitian dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Mabar, NTT. Menurutnya, untuk memperkuat kolaborasi dan sinergitas tersebut, per tanggal 9 Maret pihaknya sudah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemda Mabar melalui MoU dan MoA.
Erna juga mengatakan, FISIP Unas juga melakukan diskusi dengan pihak Pemda juga bersama BUMD, terkait bagaimana pengelolaan pariwisata di Labuan Bajo dan kaitannya dengan kebijakan publik di level lokal.
“Kita berharap kegiatan penelitian ini akan berlangsung secara berkelanjutan, seperti program magang para mahasiswa dengan dinas Manggarai Barat,” imbuhnya. Erna berharap mahasiswa bisa memberikan kontribusi bagi Pemda Mabar, baik pemikiran juga hal lain di bidang kerja nyata.
Mengenai kegiatan kolaborasi tersebut, Erna mengaku tak sendirian. Pihaknya juga saat ini sedang bermitra dengan Kedeputian Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Merespon hal ini, perwakilan dari Asisten Deputi SDM Parekraf pada Kedeputian Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves Agnes Wirdayanti didampingi Flora Sumiati Sitorus menyatakan dukungannya atas kolaborasi tersebut.
“Kami dari deputi Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves tentu mendukung penuh kehadiran Unas saat ini,” ucap Agnes. Selain dukungan atas aksi hari itu, Agnes juga mendukung penguatan pelatihan parekraf dan kolaborasi riset parekraf di kawasan DPSP Labuan Bajo.
Agnes menuturkan bahwa kolaborasi tersebut ialah langkah yang hebat karena adanya keterlibatan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak universitas. “Tentu ini merupakan kegiatan baik untuk mendukung kawasan DPSP Labuan Bajo,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa FISIP unas Ahmad Said Saputra mengaku senang dan bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Saya sendiri melihat masalah sampah di Labuan Bajo masih tinggi. Karena itu kami juga ikut memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya sampah di Labuan Bajo. Saya senang bisa turut ambil bagian dalam menjaga Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas,” katanya. (NIS)
Bagikan :