JAKARTA (UNAS) – Dua tim mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (UNAS) meraih juara dalam Kompetisi KOMPAK (Komunikasi Peka Aktif dan Kreatif) kategori Video Iklan Layanan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).
Ajang tersebut berlangsung pada 11 Maret – 25 April 2018. Juara pertama diraih oleh tim yang terdiri dari Yuni Roismawati Fatma, Angger Dwi Anggoro, dan Muhammad Ridhwan. Sementara juara ketiga diraih oleh tim yang terdiri dari Nadia Ananda dan Venny Virgiana.
Dijelaskan Yuni, video yang dibuatnya bercerita mengenai kebudayaan Indonesia yang bermacam – macam. Melalui video tersebut, Yuni dan tim mencoba menyampaikan pesan mengenai berbagai kebudayaan Indonesia yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
“Banyak orang Indonesia yang nggak tahu dan nggak paham sama budayanya sendiri, padahal di satu daerah saja sudah banyak budayanya. Disini kita ingin memberi tahu kalau jangan biarkan budaya Indonesia direbut negara lain,” ujar perempuan angkatan 2015 itu.
Penyampaian pesan melalui video menjadi salah satu cara untuk menambah informasi masyarakat mengenai keberagaman budaya Indonesia. Dalam video yang berdurasi 1 menit 41 detik itu, terlihat berbagai macam kesenian, alam, dan peninggalan khas daerah di Indonesia yang kini sudah mulai dilupakan masyarakat. Lanjutnya, fenomena ini terjadi akibat minimnya pengetahuan masyarakat mengenai keragaman budaya Indonesia yang didukung oleh teknologi.
Disinggung mengenai pembuatan film, Yuni dan tim mengaku memiliki persiapan yang tak cukup panjang. Mereka hanya menyelesaikan dalam kurun waktu 4 hari dengan lokasi shooting yang berbeda-beda. Dalam pengumpulan video tersebut terdapat beberapa cerita yang dinilai oleh juri diantaranya keunikan, pesan nya bisa sampai ke audience, cinematografi, dan musik yang orisinil.
Sementara itu, Nadia dan kawan-kawan yang mendapat peringkat tiga menyatakan tidak menyangka jika kelompoknya masuk nominasi dalam kategori iklan layanan masyarakat. Nadia mendapat kabar tersebut setelah Ia dihubungi oleh panitia pada 25 April. “Sebelumnya saya gak ada target untuk menang dan enggak nyangka bisa masuk nominasi. Tapi pas malam-malam tiba-tiba handphone saya berdering ternyata itu dari panitia dan dinyatakan kalo videonya masuk nominasi kategori iklan layanan masyarakat,” katanya kepada Humas UNAS.
Video Iklan layanan masyarakat yang dibuat Nadia CS menceritakan seorang perempuan yang sedang duduk sendiri di sebuah Cafe dan mengupdate status di media sosial yang menyatakan “Sendirian Nih”. Tidak lama kemudian, setelah meninggalkan Cafe tersebut, seorang pria tidak dikenal mengikutinya. Khawatir dengan keadaan tersebut perempuan itu berlari sekencang kencangnya dan terus diikuti pria itu . Kemudian Ia ditangkap dan didekap mulutnya lalu dibawa kerumah kosong dengan mulut tersumpal serta tangan diikat kebelakang, perempuan itu pun mengingat kembali apa yang telah dilakukannya melalui media sosial. Di akhir videonya terdapat pesan untuk para pengguna media sosial agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial “Bijaklah Memakai Sosial Media Karena Awal Kejahatan Bukan Dari Sang Pelaku Melainkan Dari Kita Sendiri”
Ditanya mengenai pemilihan tema media sosial, Nadia beralasan media sosial saat ini banyak disalah gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat dan terkadang dapat membahayakan diri sendiri. Oleh karena itu, video ini ditujukan untuk memberitahu atau memperingati terutama kaum hawa untuk lebih berhati-hati dalam bermain media sosial. “Kenapa saya dan teman-teman membuat cerita seperti ini? seperti yang kita tahu maraknya kejahatan berawal dari perilaku kita sendiri yang sebagian orang tidak bijak dalam menggunakan media sosial, kita sering meng-share berada dimana atau memberi tahu bila kita sedang sendiri,” Ujar Nadya.
Kasus-kasus seperti pemerkosaan, penculikan lalu dirampok dan lainnya di awali dan telah jamak di media sosial yang disebabkan penggunaan nya yang tidak bijak. “Perilaku tersebut telah banyak di lakukan khususnya kalangan remaja yang meng-update segala hal. Sehingga banyak kasus penculikan dan pembunuhan hingga pemerkosaan yang di awali dari media sosial,” jelasnya (*DMS/NIS)
Video selengkapnya bisa dicek di Youtube :
Nusantara Kita (Yuni Roismawati Fatma, Angger Dwi Anggoro, dan Muhammad Ridhwan
Runtusias (Nadia Ananda dan Venny Virgiana)
https://www.youtube.com/watch?v=Jq32z2uvYVo
Bagikan :