Mahasiswa S2 Biologi Unas bersama Tim Penulis Unas, Rutgers University dan Zurich University Raih Social Impact Award, Primates 2022

Raih Social Impact Award, Primates 2022

Penghargaan tersebut diraih setelah mereka berhasil menulis dan mempublikasikan tentang “Kukang (Nycticebus borneanus) dikonsumsi oleh orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii) liar” di jurnal Internasional Bereputasi Primates.

 Jakarta (Unas) – Perilaku memakan daging oleh orangutan liar kalimantan (Pongo pygmaeus) jarang terjadi dan belum ada pengamatan yang dipublikasikan mengenai konsumsi kukang di alam liar ini. Berbeda dengan orangutan sumatera (Pongo abelii) publikasi kejadian memakan kukang sudah ada beberapa kali belakangan ini.

Kristana Parinters Makur Mahasiswa S2 Biologi Unas sedang melakukan pengamatan Orang utan.
Kristana Parinters Makur Mahasiswa S2 Biologi Unas sedang melakukan pengamatan kukang.

Pada 27 Desember 2017, peneliti yang juga mahasiswa S2 Biologi UNAS Kristana Parinters Makur, saat itu sedang mengamati perilaku orangutan, melihat seekor kukang kalimantan (Nycticebus borneanus) ditangkap dan dimakan oleh orangutan jantan dewasa tidak berpipi (adult unflanged male) yang sedang ditelitinya. Kejadian ini berada di Stasiun Riset Orangutan Tuanan yang berlokasi di Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Stasiun penelitian ini dikelola secara bersama oleh Universitas Nasional, Rutgers University, Zurich University dan The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF-Indonesia). BOSF sendiri bekerjasama dengan BKSDA Kalimantan Tengah, Dinas Kehutanan/KPHL Kalimantan Tengah untuk penelitian-penelitian orangutan dan jenis primata lainnya serta ekologi dan nutrisi hewan.

“Perilaku memakan daging merupakan kejadian yang sangat langka dalam aktivitas orangutan liar. Berdasarkan data, sampai saat ini dengan jumlah waktu observasi yang sangat panjang (dapat lebih dari 70 ribu jam di masing-masing lokasi riset) dan jumlah peneliti yang cukup besar di lebih dari 5 stasiun riset orangutan (Sumatera dan Kalimantan), hanya terobservasi sekitar 12 kasus orangutan memakan daging, ” ujar salah satu peneliti Dr. Sri Suci Utami Atmoko, dalam keterangan tertulisnya.

Dosen Fakultas Biologi Universitas Nasional itu juga menambahkan, bahwa sebelumnya, kasus orangutan memakan kukang hanya dijumpai di Sumatera, tepatnya di Stasiun Penelitian Ketambe, Aceh Tenggara dan Stasiun Penelitian Suaq Balimbing, Aceh Selatan di Taman Nasional Gunung Leuser, Provinsi Aceh. Kasus di Kalimantan umumnya hanya terkait dengan memakan tikus dan tupai.

Baca Juga :   Kuliah Umum FISIP Bahas Pengaruh Komunikasi CSR dengan Kredibilitas Perusahaan

Kejadian menarik ini pun, kemudian ditulis dan dikirimkan ke jurnal ilmiah internasional bereputasi bersama tim penulis gabungan Universitas Nasional (UNAS), Rutgers University (USA) dan Zurich University (Swiss). Judul yang ditulis adalah Slow loris (Nycticebus borneanus) consumption by a wild Bornean orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii). Adapun para penulis dari  penulisan ilmiah tersebut yaitu Kristana Parinters Makur, Sri Suci Utami Atmoko, Tatang Mitra Setia (Unas), Maria A. Van Noordwijk (Zurich University) dan Erin R. Vogel (Rutgers University).

Setelah melalui proses review yang cukup panjang, akhirnya tulisan ilmiah itu pun berhasil diterbitkan Springer pada 17 November 2021 dan dimuat di jurnal Primates (2022) 62:25–31  (https://link.springer.com/article/10.1007/s10329-021-00960-4).

Kristana Parinters Makur saat melakukan penetian orangutan
Kristana Parinters Makur saat melakukan penelitian kukang.

Penelitian ini merupakan kasus memakan kukang pertama yang dilakukan oleh orangutan kalimantan yang didokumentasikan dan dipublikasikan, dengan demikian memberikan informasi penting yang baru untuk memahami perilaku pemangsaan dari satu jenis primata pada spesies primata lainnya.

Artikel ini, memiliki dampak sosial tertinggi di antara makalah yang diterbitkan di Primates pada periode antara pertengahan kedua tahun 2020 dan pertengahan pertama tahun 2022, berdasarkan sumber data seperti skor Altmetric dan unduhan teks lengkap. Oleh sebab itu Primates tahun 2022 memberikan penghargaan Social Impact Award untuk para penulis dan artikel ilmiah ini.

“Banyak hal yang menarik dalam mempelajari orangutan. Semakin diteliti, semakin banyak diketahui. Oleh sebab itu hasil penelitian perlu ditulis dan dipublikasikan agar bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat juga dalam membantu membuat kebijakan dalam upaya melestarikan orangutan dan habitatnya” kata Dekan Fakultas Biologi UNAS Dr. Tatang Mitra Setia dalam keterangannya pada Selasa, (19/7).(*)

Bagikan :
Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2024/2025

Hari : Kamis 

Tanggal : 19 September 2024

Pukul : 07.00 – 17.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Hari : Jum’at

Tanggal : 20  September 2024

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Chat with Us!