JAKARTA- Universitas Nasional (UNAS) turut berduka atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT610 pada Senin (29/10), yang menimpa satu mahasiswanya. Ialah Fauzan Azima, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains (FTS) program studi Teknik Mesin angkatan 2017.
“Kami segenap keluarga besar civitas akademika UNAS turut menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang menimpa satu mahasiswa kami, Fauzan, yang berada dalam penerbangan Lion Air JT610,” ujar Dekan FTS UNAS, Basori, S.T,. M.T,. saat menemui keluarga korban, di Hotel Ibis, Cawang, Rabu (31/10).
Menurut Basori, Fauzan dikenal sebagai mahasiswa yang pintar, baik, dan santun. Ia juga memiliki hubungan yang dekat dengan dosen lainnya. Sebelum insiden, pria 25 tahun itu tengah menempuh pendidikannya di UNAS dalam 2 semester terakhir.
Ayah Fauzan, Amry Syakban, menuturkan bahwa buah hatinya itu sempat menelpon pada minggu malam untuk meminta ijin soal keberangakatannya. Ada suatu hal janggal yang ia rasakan, kala itu Fauzan menelpon dengan nada yang sangat letih.
“Sebelumnya nelpon, mau minta ijin ada dinas dari kantor ke Pangkal Pinang,” Ujar Amry. Ia tak menyangka bahwa izinnya itu berujung pada insiden yang menyayat hatinya.
Salah satu peninggalan Fauzan yang diberikan kepada Amry ialah motor yang diperbaikinya, sebagai bentuk kecintaan Fauzan terhadap mesin. “Dia udah gemar mesin dari SMP, akan tetapi pas SMA milihnya jurusan IPS. Baru setelah lulus D3 otomotif di Padang trus lanjut S1 Teknik Mesin di UNAS,” jelasnya.
Banyak harapan Fauzan yang disampaikan oleh kedua orangtuanya, selain berjuang ijin merantau dari Padang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di UNAS, bekerja, juga keinginannya untuk menikah setelah lulus.
“Dia sudah meminta izin mau menikah setelah lulus, sudah ada calonnya. Selain itu dia juga berniat mau ngasih hasil kerjanya di Jakarta, tapi saya bilang duitnya dipake buat kuliah aja,” tutur Amry.
Ibu Fauzan, Mariati, sebelumnya sudah melakukan pengambilan sampel DNA untuk mencocokan dengan beberapa korban yang sudah ditemukan, namun sampai saat ini belum ada satupun DNA yang cocok. Pihak keluarga berharap, Fauzan dapat ditemukan secepat mungkin oleh tim evakuasi.
Sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/). Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot serta 5 pramugari.
Ucapan dukacita dari pihak UNAS juga telah disampaikan melaui tagar #prayforFauzanAzima, #prayforJT610 pada sejumlah media sosial UNAS. Beberapa dosen dan mahasiswa juga turut menyebarkan tagar tersebut pada media sosial pribadinya.(*NIS)
Bagikan :