Mahasiswi Fakultas Biologi UNAS Temukan Ular Naga Jawa di Pegunungan Sanggabuana Karawang

Jakarta (UNAS) – Empat mahasiswi Fakultas Biologi UNAS yang tergabung dalam komunitas Finding Orchid berhasil menemukan Ular Naga Jawa di Pegunungan Sanggabuana, Karawang. Penemuan ini terjadi ketika para mahasiswi sedang melakukan pengambilan data analisis vegetasi di kawasan curug Cikoleangkak bersama tim SCF (Sanggabuana Conservation Foundation).

Melakukan herping (pengamatan herpetofauna) pada malam hari di sekitar aliran sungai.

Menurut salah satu mahasiswi Fakultas Biologi UNAS yang ikut serta dalam penemuan ini, Niken Rahmawati, Ular Naga Jawa atau yang dalam bahasa latin disebut Xenodermus Javanicus ditemukan ketika mereka sedang melakukan herping (pengamatan herpetofauna) pada malam hari di sekitar aliran sungai. Kegiatan tersebut, terang Niken, dilakukan dengan maksud mengajak teman-teman Sispala untuk mengenal biodiversitas langsung di habitatnya. Saat pertama kali ditemukan oleh anggota SCF, ular ini sedang memangsa berudu di sekitar bebatuan sungai.

 “Penemuan ular ini merupakan catatan pertama di kawasan pegunungan Sanggabuana, sehingga menambah daftar herpetofauna yang ada di kawasan tersebut”, jelas Niken.

Para mahasiswi sedang melakukan pengambilan data analisis vegetasi di kawasan curug Cikoleangkak bersama tim SCF (Sanggabuana Conservation Foundation).

 Niken menambahkan, hal ini juga menunjukkan bahwa kawasan Sanggabuana masih menjadi habitat yang baik bagi keanekaragaman hayati di Jawa.  Selama berada di sana, beberapa jenis herpetofauna lain juga ditemukan, di antaranya Aplopeltura boa, Microhyla achatina, Limnonectes microdiscus, Cyrtodactylus marmoratus, Polypedates leucomystax, dan Duttaphrynus melanostictus.

 Sebagai informasi, Ular Naga Jawa merupakan salah satu jenis ular dari family Xenodermidae. Ular yang memiliki panjang sekitar 50 cm ini tidak dapat ditemukan di pulau lain, karena merupakan satwa endemik Jawa.

Ular ini juga dapat di jumpai di pulau Sumatera dan Kalimantan, bahkan persebarannya menurut IUCN Redlist hingga ke Brunei, Malaysia, Myanmar, dan Thailand. (UMAIR)

Bagikan :
Baca Juga :   Laksanakan AMI, UNAS Komitmen Terapkan Standar Mutu Secara Konsisten dan Berkesinambungan

Info Mahasiswa

Related Post

Pelatihan Penyiar Radio Tahun 2017-2018
FTKI UNAS Gelar Public Lecture & Study Club: “Potensi Teknologi Pintar Mendukung Keberlanjutan Energi, Transportasi, dan Pengelolaan Limbah”
CENDEKIAWAN MUSLIM SUSUN “MIZAN CHARTER”, PIAGAM ISLAM UNTUK LINGKUNGAN HIDUP
Pertukaran Budaya UNAS-Chung Ang University
Simposium Ilmuan Hubungan Internasional "Peluang dan Tantangan Perdana Menteri Baru Australia Bagi Indonesia"
4th International Conference of Social Politics (ICOSOP) “The Age of Anthropocene; Empowering the Future Asia Through Interdisciplinary Approach”

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Chat with Us!