Jakarta (UNAS) – Fakultas Biologi Universitas Nasional (FABIONA) baru saja melakukan praktik dari kuliah teori di Kepulauan Seribu. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu dan Minggu 30-31 Desember 2017. Sejumlah 20 orang mahasiswa FABIONA mengikuti kuliah dan praktek bioprospeksi, bersama dua orang dosen orang dosen pembimbing, yaitu Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. dan Dra. Noverita M.Si,
Pada mata kuliah ini mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil sampel langsung dari laut. Sampel tersebut adalah karang lunak (soft coral) dan spons laut (porifera) di Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel ini telah mendapakan izin dari pihat berwenang setempat. Karang lunak terlihat seperti jari, tangan, bunga atau pohon dan terlihat bergerak mengikuti arus, sedangkan spons memiliki bentuk bulat, tabung atau bentuk yang lain. Pengambilan soft coral dan porifera ini dilakukan dari kedalaman 1 sampai 20 meter. Terdapat lima kelompok untuk penelitian ini yang menguji dengan melakukan ekstraksi pada soft coral dan porifera, uji bakteri serta jamur pada soft coral dan uji bakteri serta jamur padaporifera.
Mahasiswa melakukan pengambilan data, ekstrasi dan melihat beberapa bakteri dan jamur murni yang menempel pada soft coral dan porifera. Untuk soft coral dan porifera dilakukan ekstrasi sampai cair yang membutuhkan waktu seminggu. Ekstrasi adalah proses pengambilan zat kimia dari sebuah sampel. Untuk uji bakteri dan jamur yang berasosiasi dengan soft coral dan porifera dilakukan isolasi dan pemurnian bakteri dan jamur akan di murnikan sampai ditemukan hanya satu spesies bakteri atau jamur.
“Bioprospeksi adalah kegiatan untuk melihat prospek bahan alam yang bisa digunakan dan dikomersilkan. Pada kegiatan ini kami mencoba melakukan prospek terhadap soft coral dan porifera untuk dilihat sifat anti-oksidan, anti-bakteri, anti-jamur dan jika ada prospek yang baik akan diuji kanker dalam tahap sederhana,” ungkap Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., yang juga merupakan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Nasional, di Laboratorium Bambu Kuning UNAS, Selasa (2/1).
Untuk melakukan bioprospeksi, dibutuhkan waktu satu hingga dua bulan untuk ekstrasi, sedangkan untuk melihat bakteri dan jamur membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan. Pada mata kuliah bioprospeksi ini akan dilihat hasil dari ekstrasi cair, bakteri dan jamur apa yang ada di dalam soft coral dan porifera dalam waktu cepat dan lebih sederhana.
‘’Saya berharap hasil dari sampel ini dapat digunakan untuk penelitian skripsi dan dikembangkan untuk prospek di masa depan,’’ imbuh Prof. Ernawati.
Bagikan :