{:id}JAKARTA (UNAS) – Keanekaragaman hayati merupakan harta kekayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan, serta semakin diakui betapa pentingnya untuk kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati memberikan banyak kontribusi untuk keberlanjutan kehidupan manusia, salah satunya adalah Primata.
Koordinator edukasi sekaligus Ketua BScC Indonesia, Ahmad Baihaqi menjelaskan sejak tanggal 30 Januari 2001 ditetapkan sebagai Hari Primata Indonesia, hal ini dikarenakan tren perburuan primata semakin meningkat dalam kurun 5 tahun terakhir. Fakta ini dibuktikan salah satunya dengan semakin maraknya kegiatan berburu yang dilakukan masyarakat sebagai alternatif hobi, dan juga banyaknya foto-foto terkait perburuan primata yang beredar di sosial media.
“Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak peduli. kami mengenalkan primata Indonesia kepada siswa SMA Sumbangsih agar mereka peduli dan bersama-sama melestarikan primata Indonesia” ujar Abay, panggilan akrab Ahmad Baihaqi yang juga mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Biologi Universitas Nasional, Jakarta.
Primata sebagai komponen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan yang memiliki fungsi utama sebagai penebar biji. Namun, perubahan kawasan hutan menjadi area pertanian dan pemukiman menyebabkan hilangnya sebagian habitat alami sehingga mengancam kelestarian populasi primata.
Ketua Pusat Riset Primata Universitas Nasional, Dr.Sri Suci Utami Atmoko menjelaskan saat ini, lebih dari 70% primata Indonesia terancam punah akibat konversi lahan dan perburuan. Jika dahulu orang berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup, lain halnya dengan saat ini dimana sebagian besar orang berburu primata untuk kesenangan saja dan primata tersebut dianggap sebagai hama.
“Jika menjadikan primata sebagai pet atau hewan peliharaan, kita dapat tertular penyakit hepatitis (A,B,C), TBC, herpes, malaria, tifus, cacingan atau sebaliknya” tambah Suci.
Beberapa jenis primata yang terancam punah saat ini hidup di habitat hutan yang terfragmentasi. Degradasi dan fragmentasi hutan secara langsung menyebabkan terjadinya isolasi habitat, penurunan daya dukung alam serta meningkatkan efek tepi akibat dari semakin luasnya batas pinggiran hutan yang terbuka. Kondisi demikian sangat mengancam kelestarian populasi primata dan satwa liar yang lain.
Tri Rahmaeti, delegasi dari “Lutung” Forum Studi Primata Fakultas Biologi Universitas Nasional menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan di Bumi Perkemahan dan Wisata (Buperta) Cibubur serta Hutan Desa Dayeuh Luhur, Ganeas, Sumedang, Jawa Barat.
“Keberadaan primata di habitat alaminya dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan bagi pelajar” Ungkap Tri.
Kegiatan edukasi tentang pengenalan dan pelestarian primata Indonesia yang dilaksanakan di SMA Sumbangsih diselenggarakan berkat kerjasama antara BScC Indonesia, “LUTUNG” Forum Studi Primata Fakultas Biologi Universitas Nasional, Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Biologi Universitas Nasional, Pusat Riset Primata Universitas Nasional, Profauna dan Simpul Indonesia.
Dalam kegiatannya, mereka membagikan stiker dan poster jangan membeli primata, jangan berburu, jangan memelihara dan juga pemutaran film mengenai habitat dan ancaman orangutan. Mereka juga menegaskan Stop Perburuan Primata dan Stop Beli Primata.
Mari bergerak bersama mengenalkan dan melestarikan primata Indonesia.{:}{:en}JAKARTA (UNAS) – Biodiversity is a treasure that needs to be maintained and preserved, and increasingly recognized the importance of human life. Biodiversity contributes a lot to the sustainability of human life, one of which is the Primate.
Education coordinator and Chairman BScC Indonesia, Ahmad Baihaqi explain the date of January 30, 2001 set as the Indonesian Primate Day, this is because the hunting of primates growing trend within the last 5 years. This fact was proven one with the proliferation of hunting done by society as an alternative hobby, as well as many photographs related to the hunting of primates circulating in social media.
“Do not know it was love, not love then do not love, you love it does not matter. we introduce Indonesian primate contribution to high school students that they care about and jointly preserve Indonesian primate “said Abay, the nickname of Ahmad Baihaqi student of Master Study Program Graduate School of Life Sciences of the National University, Jakarta.
Primates as an important component in maintaining the balance of forest ecosystems which has a primary function as a seed spreader. However, changes in forest areas into agricultural and residential areas causing partial loss of natural habitat that threaten the survival of primates.
Chairman of the National University Primate Research Center, Dr.SriSuciUtamiAtmoko explained today, more than 70% of Indonesian primates threatened with extinction due to land conversion and hunting. If the first person to hunt for subsistence, another case with today where most people hunt primates for fun and primates such as pests.
“If it makes the primate as a pet or pets, we can catch the disease hepatitis (A, B, C), tuberculosis, herpes, malaria, typhoid, intestinal worms or otherwise” Sacred added.
Some primates are endangered today live in fragmented forest habitat. Degradation and fragmentation directly causes habitat isolation, decline in natural carrying capacity and improve edge effects result of wider limits of the open forest edge. These conditions greatly threaten the survival of primates and other wildlife.
Tri Rahmaeti, the delegation of the “monkey” Forum Primate Studies Faculty of Biology, National University describes the results of research conducted at the Campgrounds and Tourism (Buperta) Cibubur and Village Forest DayeuhLuhur, Ganeas, Sumedang, West Java.
“The presence of primates in their natural habitat can be used as a means of education for students” stated Tri.
Educational activities about the recognition and preservation of primates Indonesia conducted in SMA’s contribution was organized thanks to the cooperation between BScC Indonesia, “Javan” Study Forum Primate Biology Faculty of the National University, Graduate School Master program Biology National University Primate Research Center National University, ProFauna and Loop Indonesia.
In its activities, they distributed stickers and posters do not buy primates, do not hunt, do not maintain and also movie about orangutan habitat and threats. They also confirmed Stop and Stop Buy Hunting Primates Primates.
Let’s move along to introduce and preserve Indonesian primate.{:}
Bagikan :