Pernah mengalami patah tulang punggung, Miftah masih terus mencintai kempo sampai saat ini.
JAKARTA ( UNAS) – Menjadi seorang pengacara yang handal adalah cita – cita yang sangat diidam-idamkan oleh perempuan kelahiran Jakarta 19 tahun silam ini. Miftahul Jannah atau yang kerap disapa Miftah, mahasiswi yang kini tengah duduk di semester III Fakultas Hukum UNAS ini ternyata memiliki hobi yang tak biasa. Jika pada umumnya wanita lebih memilih hobi yang terbilang minim resiko seperti membaca buku, travelling maupun menyanyi lain halnya dengan sulung dua bersaudara ini, ia kerap berlatih siang dan malam di kawasan kemang selatan demi untuk mempertajam skill dan kemampuannya dalam menguasai seni beladiri Kempo.
Kempo sendiri merupakan aliran beladiri yang didirikan oleh pendeta budha ke -28 yang bernama DHARMA TAISHI yang berasal dari Tiongkok. Kempo yang saat ini telah memiliki ribuan pengikut yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia ini mampu memberikan warna yang berbeda diantara cabang ilmu beladiri lain seperti karate, taekwondo maupun pencak silat. Atas dasar keunikan dan sarat dengan filosofi inilah Miftah mau melabuhkan hobinya untuk menekuni olehraga ini.
Diwawancarai diruang Marketing and public Relation ( MPR) ( 21/8), Miftah lantas menceritakan bagaimana ia dapat memenangi seluruh kejuaraan Kempo yang pernah ia ikuti.
“ Kemarin saya ikut lomba Kempo di UNJ yang diperuntukan bagi para pelajar dan mahasiswa. Disana saya mendapatkan juara kedua untuk kategori bantingan perorangan serta juara pertama untuk kategori pertarungan beregu kelas 57kg. Saya juga pernah mendapatkan medali emas kategori perorangan selama dua tahun berturut-turut tepatnya di tahun 2015 dan 2016. Saya berpesan kepada rekan – rekan sesama mahasiswa agar mau memanfaatkan waktu luang mereka dengan kegiatan yang positif serta yakinlah dengan kerja keras maka semua yang kita inginkan akan bisa kita dapatkan dengan mudah”, tutup Miftah.
Bagikan :