Jakarta (UNAS) – Di tengah pandemi Covid-19, UMKM masih dipercaya mampu membantu ekonomi Indonesia bangkit. UMKM juga memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Maka dari itu dibutuhkan peran stakeholder untuk mendukung tumbuhnya wirausaha baru maupun mempertahankan yang sudah ada. Salah satunya dengan pelaksanaan pelatihan yang dibutuhkan dalam kewirausahaan.
P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Motivasi Kewirausahaan Saat Pandemi Covid-19, Bagi UMKM, Koperasi, dan Para Pendidik. Penyelenggaraan kegiatan dapat terlaksana atas kerja sama Universitas Nasional dengan Muamalat Institute.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada hari Selasa (8/6) dengan mengundang dua keynote speaker dan tiga narasumber serta dihadiri oleh setidaknya 100 peserta. Pada kesempatan pertama, Pendiri Bank Muamalat yang juga Wakil Ketua Baznas Dr. Zainulbahar Noor, S.E., M.Ec., menyampaikan bahwa motivasi kewirausahaan adalah sesuatu yang mutlak dan di dalamnya ada peran dari zakat.
“Seminar ini sangat penting karena dengan seminar ini bisa kita lihat apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan judulnya. Covid-19 membuat menjadi beban dan harus diatas dengan pemanfaatan zakat,” imbuh Zainulbahar yang juga menyampaikan program Baznas terkait perbantuan modal usaha.
Selanjutnya, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A., memaparkan bahwa dalam berwirausaha dibutuhkan nalar yang mempunyai kemampuan untuk merubah diri sendiri. “Wirausaha adalah sarana untuk maju, selama dia punya nalar dia punya potensi untuk memajukan dirinya,” tuturnya.
Ia juga berharap kerjasama ini bisa dikembangkan lebih lanjut dalam berbagai macam kegiatan. Terkait dengan kepentingan Universitas Nasional sebagai lembaga pendidikan tinggi dan Muamalat Institute sebagai lembaga yang bergerak di bidang perbankan dan ingin mengembangkan sumber daya manusia di Universitas Nasional.
Mengundang praktisi wirausaha, Pemilik Azzura Honey Corp Drg. Deden Edi, M.M., membahas mengenai peluang usaha saat Covid-19 karena menurutnya ini menjadi hal yang penting bagaimana kita memanfaatkan masa Covid-19 ini menjadi sesuatu yang baik. “Bisnis dulu berbasis modal, sekarang berbasis kolaborasi. Jadi hampir semua usaha bagian dari kolaborasi,” ujarnya.
Deden menekankan bahwa dengan kolaborasi siapapun dapat berwirausaha. Dengan adanya kolaborasi, para pengusaha baik yang lama maupun pengusaha yang muda dapat menciptakan akses pasar sendiri dan bagaimana meningkatkan kemampuan dalam memasarkan produk tersebut.
Sejalan juga dengan yang disampaikan oleh Executive Director Muamalat Institute Anton Hardianto mengenai kolaborasi. Menurutnya kolaborasi menjadi kata kunci yang menarik dalam berwirausaha saat ini. “Kata kunci kolaborasi. Supplier dan buyer, yang namanya bisnis di dewasa ini harus berkolaborasi jadi ada di peron yang sama,” kata Anton.
Anton juga memaparkan data bahwa UKM memiliki kontribusi sebanyak 60% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Sehingga menurut Anton dibutuhkan pula dukungan dari stakeholder untuk mendorong produktifitas UKM agar dapat maju. Hal ini juga mampu menimbulkan multiple effect pada peningkatan nasional.
Tentu dalam berwirausaha tidak hanya perihal angka dan data namun juga etika dalam berwirausaha. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional Dr. Firdaus Syam, M.A., bahwa spirit kepercayaan dan kejujuran harus ditanamkan dari diri wirausahawan.
Selain itu, Firdaus juga mengingatkan bahwa dalam mengembangkan wirausaha dibutuhkan proses. “Karena memang wirausaha adalah suatu proses. Dari sikap seseorang dengan ketekunannya, dengan jiwa berkorbannya, dengan jiwa pahlawannya. Mampu menggerakan segenap potensi energi dia yang disalurkan ke dalam bentuk usaha baik dalam bentuk barang dan jasa yang memberikan keuntungan dan produktifitas,” jelas Firdaus.
Materi yang disampaikan ini saling bersinergi untuk dapat memotivasi tumbuhnya kepercayaan diri dalam berwirausaha. Kepala P3M Universitas Nasional, Dr. Robi Nurhadi, M.Si., selaku moderator juga menyampaikan harapan atas terselenggaranya kegiatan ini, agar dapat memberikan satu kontribusi yang berbeda dengan pelatihan motivasi yang lain. “Bismillah, Universitas Nasional melalui Pascasarjana dan Muamalat Institure sebagai penyelenggara atas kegiatan ini ingin menduduki kontribusinya terhadap persoalan yang selama ini sedang kita hadapi terkait dengan Covid-19”, ujar Robi. (*ARS)
Bagikan :