Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional menggelar talkshow bertajuk “Conservation Talk: Generasi Muda dan Konservasi Keanekaragaman Hayati” di Gedung Cyber UNAS, Jakarta Selatan, pada Kamis, (15/24) sebagai bentuk kepedulian terhadap konservasi keanekaragaman. Sebanyak 150 peserta, yang terdiri dari siswa-siswi SMA se-Jabodetabek serta masyarakat umum yang memiliki minat dalam bidang konservasi hadir dalam kegiatan tersebut. Talk Show tersebut merupakan kolaborasi antara Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional, Yayasan Orangutan Indonesia (YAYORIN), Yayasan KIARA, Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA).
Mengusung tema “Peran Generasi Muda dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati,” talk show ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan generasi muda dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Acara ini menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi konservasi terkemuka, di antaranya Rahayu Oktaviani, M.Sc dari Yayasan KIARA, Dr. Suci Atmoko yang merupakan ahli orangutan dan Dosen di Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional, Natalie J. Robinson, Ph.D Student at Rutgers University, Feriska Lindayu (Ketua Lutung Forum Studi Primata (FSP) UNAS), Aulia Wijiasih R.A. (Pembina YAYORIN), dan Gail Campbell-Smith, Ph.D dari Yayasan IAR Indonesia. Talk show ini dimoderatori oleh Ronna Saab dari FORINA.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Dr. Fitriah Basalamah,Kepala Program Studi Magister Biologi UNAS menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi aktif dari para peserta dan kolaborasi dari berbagai pihak. “Kami sangat bersyukur atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta, khususnya generasi muda yang menjadi tumpuan masa depan konservasi di Indonesia. Dengan adanya acara ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran yang lebih dalam dan komitmen yang kuat untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang kita miliki,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Biologi UNAS, Dr. Fachruddin Mangunjaya berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli dan aktif berpartisipasi dalam upaya konservasi. “Kami berharap melalui talk show ini, para peserta dapat memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita. Generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan upaya konservasi demi keberlanjutan kehidupan di masa depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Eksekutif YAYORIN Iman Sapari menekankan urgensi tema yang diangkat dalam acara ini merupakan tantangan besar saat ini. “Tema yang diusung dalam ‘Conservation Talk’ ini sangat penting, terutama di tengah tantangan besar yang kita hadapi saat ini. Keanekaragaman hayati adalah jantung dari keberlanjutan kehidupan di planet kita. Tanpa keberagaman flora dan fauna, kita akan kehilangan keseimbangan ekosistem yang telah menopang kehidupan manusia selama ribuan tahun,” tegasnya.
Selain diskusi yang berlangsung, talk show ini juga menjadi momen penting dengan dilaksanakannya penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional, YAYORIN, Yayasan KIARA, FORINA, dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Biologi SMA. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi, LSM, dan praktisi konservasi dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia. Kesepakatan ini diharapkan mampu membuka jalan bagi program-program kolaboratif yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan. (TIN)
Bagikan :
