Jakarta (UNAS) – Indonesia merupakan “megabiodiversity country”, yaitu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Keanekaragaman hayati adalah modal sangat berharga bagi kehidupan, pembangunan, kemajuan bangsa, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sadar akan pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan, Pusat Penelitian Tumbuhan Obat, Pusat Kajian Lingkungan dan Konservasi Alam dan Fakultas Biologi Universitas Nasional menyelenggarakan International Conference On Biodiversity For Life dengan tema “Sustainable Development Of Indonesia Biodiversity”, di Auditorium Blok 1 lantai 4 Universitas Nasional, Senin (20/10). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dies Natalis Universitas Nasional ke 70.
Dekan Fakultas Biologi Universitas Nasional Drs. Imran Said Lumban Tobing, M.Si mengatakan keanekaragaman hayati Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber obat-obatan, sumber pangan, sandang dan papan yang masih banyak belum terungkap. Namun, model pemanfaatan keanekaragaman hayati yang terlalu memberatkan kekinian tanpa memperhatikan keberlanjutan telah menjadikan biodiversitas Indonesia terus menyusut dan terancam punah.
“Ini adalah kerugian, karena keanekaragaman hayati adalah modal yang tidak akan habis kalau dikelola dengan baik,” ujar Dekan Fakultas Biologi Universitas Nasional Drs. Imran Said Lumban Tobing, M.Si saat International Conference On Biodiversity For Life “Sustainable Development Of Indonesia Biodiversity”, Lebih lanjut, Ia menjelaskan, trend pemanfaatan biodiversitas selama ini masih terbatas pada beberapa jenis saja mengikuti permintaan pasar. Padahal, biodiversitas Indonesia sangat kaya dengan potensi berbagai jenis yang bahkan masih belum terungkap.
“Riset terhadap kekayaan biodiversitas Indonesia sangat perlu digalakkan untuk mengungkap potensi biodiversitas Indonesia. Kemudian, pengembangan mutlak harus dilaksanakan agar biodiversitas Indonesia mempunyai nilai tambah sehingga lebih berdaya guna bagi kehidupan, sekaligus dapat menjaga keseimbangan ekosistem bumi,” jelas Imran. Oleh karena itu, lanjut imran, pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia harus menganut konsep pembangunan berkelanjutan agar bermanfaat untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat di masa kini maupun di masa datang.
“Untuk itulah kegiatan ini dilaksanakan untuk mengungkap potensi, kondisi ekologis, dan pengelolaan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dan terbuka bagi para peneliti Indonesia, dan peneliti manca negara yang melakukan penelitian di Indonesia untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi para peneliti mempresentasikan hasil karyanya dan akan dipublikasikan secara terbuka. Semoga kegiatan ini dapat menjadi bagian dari sumbangsih para peneliti, akademisi, dan praktisi dalam mensosialisasikan konsep pemanfaatan/ pembangunan berkelanjutan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini juga turut mengundang sebagai pembicara yaitu Keynote Speaker Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Dedi Darnaedi, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Nasional Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., Dekan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Sudirman Prof. Dr. Imam Widhiono MZ., Penasihat Teknis, Konservasi PT. REA Kaltim Robert Butler Stuebing, M.A., Co-Director Yayasan Alam Kalimantan Bernat Ripoll Capilla, dan Regional Manager PT. Daemeter Consulting Godwin Limberg. (*DMS)
Bagikan :