JAKARTA (UNAS) – Certification Scheme of Welding Inspection Program (CSWIP) 3.0 adalah sebuah program pelatihan inspeksi welding bersertifikasi internasional. Ini merupakan buah kerjasama antara Universitas Nasional dengan The Welding Institute (TWI) dan Llyoid’s Register Foundation. Pelatihan ini memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin memperoleh sertifikasi internasional dalam bidang Welding Inspection dan membuka kesempatan beasiswa bagi mereka yang ingin mengikuti pelatihan secara gratis.
Sebanyak 12 peserta yang berasal dari berbagai Instansi mengikuti pelatihan CSWIP 3.0 yang berlangsung 4 hari berturut dimulai pada tanggal 29 Oktober hingga 1 November di Menara Universitas Nasional dengan mendatangkan dua Inspektor dari The Welding Institute (TWI).
Orang yang memiliki sertifikat ini dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai sertifikat. Melihat perkembangan insfrastruktur dunia, kebutuhan akan pengelasan menjadi salah satu yang sangat penting untuk dikuasai. Sehingga, para para welder (tukang las) harus memiliki sertifikat Internasional agar bisa bersaing khususnya di dunia Internasional.
Ditemui usai acara, Husni yang merupakan salah satu Inspektor training mejelaskan bahwa training CSWIP penting untuk menurunkan tingkat kecelakaan pekerja industri. “Sesuai dengan Llyoid, training guna bermanfaat untuk menurunkan tingkat kecelakaan yang rawan terjadi pada pekerja di industri atau engenering,” jelasnya.
Ia juga menambahkan dengan diadakannya pelatihan ini maka peserta akan mempunyai pengetahuan bagaimana bekerja dengan baik dan bisa memilih produk industri dengan baik. “Dengan mengikuti kursus ini, peserta akan dapat mempunyai pengetahuan bagaimana bekerja dengan baik, bagaimana memilih produk mana yang di terima pasar maupun yang akan di reject pasar, sehingga kegagalan produk bisa diminimalisir,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakutas Teknik dan Sains Universitas Nasional, Basori, S.T., M.T menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan training perdana yang diadakan oleh Fakultas Teknik dan Sains yang bisa menjadi modal mahasiswa untuk mencari pekerjaan. “ Training ini merupakan training pertama yang diselenggarakan FTS dan merupakan modal mahasiswa untuk mencari pekerjaan,” tuturnya. Ia juga menambahkan tujuan diadakan training ini untuk memberikan pengetahuan tentang semua aturan yang berlaku dalam dunia teknik. “Tujuan dari training ini adalah memberikan pengetahuan tentang semua aturan yang berlaku dalam pemeriksaan pengelasan, pengetahuan bahan dan metalurgi las, analisa dan dampak, pengujian hasil las dan kesehatan kerja dibidang pengelasan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fonraid, salah satu peserta yang berasal dari Institute Teknologi Bandung berharap pelatihan seperti ini bisa terus digelar. “Saya berharap pelatihan ini bisa terus digelar baik dari pihak UNAS maupun TWI. Karena, kegiatan seperti ini memiliki prospek yang baik kedepannya, dan supaya semua yang bekerja di industri atau teknisi bisa mengikuti pelatihan sertifikasi ini nantinya,” ucapnya. (*TIN )
Bagikan :