JAKARTA – Gaungnya era digital industri 4.0 membuat institusi pendidikan dituntut untuk bergerak maju dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan digital yang luas. Tak hanya itu, juga keterampilan dan etos kerja bagi dunia pekerjaan di masa depan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital tersebut telah mengakibatkan sebuah perubahan besar dalam semua aspek salah satunya lembaga pendidikan.
Menyadari adanya peluang dan tantangan tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (FISIP UNAS) melangsungkan kuliah umum dengan mengusung tema “Kesiapan Pendidikan Tinggi di Era Digital”, Selasa (30/10). Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baru di lingkungan FISIP untuk menyambut dan mengawali kegiatan perkuliahan di awal semester ganjil tahun akademik 2018/2019.
Dalam presentasinya, Staff Khusus Kemenristek Dikti Abdul Wahid Maktub, yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengatakan, mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk melengkapi kompetensi abad 21. Mahasiswa juga harus menyiapkan diri dengan baik karena semakin banyaknya persaingan ketat dibidang teknologi.
Menurutnya, dalam perkembangan teknologi digital yang ada, mahasiswa harus bisa menguasai kemampuan komunikasi, memperbanyak jaringan, mengasah kreativitas, dan melahirkan inovasi-inovasi yang out of the box. “Kalian harus benahi dan bangunlah nuansa sosialisasi yang positif, perbanyaklah teman, dan ikutilah seminar-seminar, serta kaji lebih dalam mengenai teknologi digital,” imbuhnya.
Abdul menambahkan, mahasiswa FISIP perlu menerapkan sistem long life learning atau belajar secara terus menerus mengingat semakin cepatnya perkembangan suatu ilmu. “Dulu sistem belajar banyak yang masih konvensional dan sekarang banyak yang beralih ke digital, jadi mahasiswa FISIP tidak hanya mempelajari lingkup politik dan masyarakat aja, tapi juga internet dan teknologi yang selalu mengalami pembaruan ini,” ujarnya.
Sementara itu, , Wakil Dekan Bidang Akademik UNAS, Dr. Aris Munandar, M.Si., mengatakan, dengan adanya pengembangan teknologi telah menciptakan peluang yang luas pada setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri dengan cara yang sesuai dengan visi misinya. Namun, tantangan yang lainnya adalah tidak semua perguruan tinggi dapat menangani perubahan yang diakibatkan oleh revolusi teknologi baru 4.0.
“UNAS sebagai lembaga perguruan tinggi beberapa tahun belakangan ini tengah berusaha untuk dapat melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya diantaranya menyelenggarakan proses pendidikan yang berbasis teknologi digital,” tuturnya dalam sambutan