Jakarta (UNAS) – Sejak adanya pandemi covid-19 yang terjadi secara global membuat beberapa negara menerapkan karantina wilayah untuk mengurangi resiko penularan. Dengan diterapkannya karantina wilayah atau pembatasan mobilitas manusia, penutupan sementara aktivitas industri, beberapa perusahaan menerapkan bekerja dari rumah ternyata memberi pengaruh terhadap kondisi alam.
Dengan diterapkannya berbagai kebijakan untuk mengurangi pergerakan manusia menunjukkan, polusi udara di sejumlah negara khususnya pada kota-kota besar mengalami penurunan. Sehingga kondisi lingkungan menjadi lebih baik.
“Hal ini tentunya dampak dari penurunan polusi udara salah satunya karena berkurangnya pergerakan manusia pembatasan transportasi. Jadi adanya “istirahat” kegiatan manusia memberikan kesempatan ekosistem alam perkotaan untuk membaik,” ujar Dekan Fakultas Biologi yang juga peneliti Universitas Nasional Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si. saat di wawancarai via Whatsapp. Rabu, (6/5).
Lebih lanjut, Ia menyatakan bahwa pandemi covid-19 sangat berpengaruh positif terhadap kehidupan flora dan fauna di wilayah perkotaan yang dapat merasakan seperti di habitat aslinya. “Saya melihatnya nilai positif dari kondisi covid-19 ini, fauna dan flora sangat berbahagia bisa hidup layaknya kondisi alamiahnya tanpa merasakan tekanan dampak buruk dari kegiatan manusia yg tidak terkendali,” tutur Tatang.
Ekosistem alam perkotaan memiliki berbagai masalah selama ini yang dikarenakan lebih mengedepankan faktor ekonomi sehingga faktor lingkungan menjadi terabaikan. Abainya terhadap lingkungan berdampak terhadap kehidupan flora dan fauna yang ada diperkotaan.
“Yang sering menjadi masalah di ekosistem perkotaan adalah karena terlalu untuk tujuan ekonomi maka masalah lingkungan di kesampingkan, sehingga sering berdampak terhadap kehidupan fauna flora yg terancam dan turut tercemar dimana manusia sendiri yang terkena dampak,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, kondisi lingkungan yang membaik ditengah pandemi covid-19 sehingga diberlakukannya lockdown atau pembatasan pergerakan manusia diberbagai negara menjadikan pembelajaran bahwa kondisi alam yang baik dapat memberikan kesehatan secara psikoligis dan fisiologis pada manusia.
“Seandainya pembelajaran dari kondisi covid-19 ini bisa diterapkan saat pandemi berakhir, alangkah indahnya harmonisasi kehidupan alam dan manusia ini. Kita perlu ekonomi meningkat tapi jangan mengabaikan fauna flora dan lingkungan perkotaan” jelas Tatang. (*DMS)
Bagikan :