Jakarta (Unas) – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Nasional (Unas) ke 73 tahun, Fakultas Pertanian melalui Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO) mengadakan talskhow secara luring, di Ruang Seminar Selasar lt 3 Unas, Selasa (01/11). Kegiatan ini mengusung tema ‘Sustainable Agriculture untuk Pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern pada Era Society 5.0’.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unas, Ir. Etty Hesthiati, M.Si., mengatakan, era society 5.0 saat ini mengharuskan sektor pertanian menggabungkan teknologi dengan humanisme untuk pembangunan pertanian pada masa yang akan datang .
“Jika pada revolusi industri 4.0 kita hanya fokus pada smart farming untuk memproduksi produk pertanian yang unggul, di era saat ini kita harus mensinergikan smart farming tersebut dengan humanisme atau kompetensi manusia seperti berpikir kristis, moral, kreatif, dan lain sebagainya”, ujar Etty.
Dalam menyikapi hal itu, tambahnya, mahasiswa sebagai generasi penerus sektor pertanian diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan perubahan tersebut, sehingga bisa menjadi pertani yang maju dan modern. “Mudah-mudahan dengan talkshow ini mahasiswa dapat memperoleh wawasan mengenai peluang inovasi pertanian di era society 5.0 yang akan datang”, katanya.
Hadir sebagai pembicara, Dr. Ir. Seca Gandaseca, M.Agr., mengatakan, saat ini munculnya teknologi baru akan menjadi faktor kunci untuk model pertanian masa depan. Salah satunya ialah smart farming untuk mencapai hasil produksi yang lebih tinggi dengan biaya lebih sedikit sesuai dengan standar lingkungan pertanian.
“Teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang berkelanjutan, membangun sistem ketahanan pangan dan mata pencaharian, serta mengurangi emisi gas rumah kaca”, paparnya. Tak hanya itu, lanjut Seca, teknologi ini semakin berkembang pada era society 5.0 dengan pemanfaatan Internet of Things dan Big Data yang berpusat pada sisi kemanusiaan dan sudah digunakan dalam pengoperasian mesin pertanian secara mandiri.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Pertanian Unas, Ir. Asmah Yani, M.Si., menuturkan, selain menggabungkan teknologi dengan pendekatan kepada manusia, era society 5.0 juga berfokus pada pembangunan berkelanjutan seperti pertanian yang berlanjut untuk saat ini, akan datang, dan selamanya yang bertumpu pada pilar Ekonomi, Sosial, dan Ekologi.
“Dengan pertanian berkelanjutan, produksi hasil pertanian akan stabil sepanjang tahun. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, meningkatkan keuntungan ekonomi berupaya penghematan biaya, menghasilkan produk petranian yang lebih sehat, serta menjamin kelestarian ekologi tetap terjaga”, jelasnya.
Namun, kata Asmah, pertanian berkelanjutan juga memiliki beberapa tantangan seperti kurangnya minat masyarakat untuk bertani, masih rendahnya kemampuan pemanfaatan teknologi usaha tani, serta kemampuan pertani untuk membeli pupuk masih terbatas.
“Selain itu, terdapat pula kendala dari sumberdaya manusianya. Pertani memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah dan kondisi kesehatan yang kurang. Produktivitas kerja juga masih rendah, serta kurang memiliki motivasi untuk maju”, pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini para dosen Fakultas Pertanian, Ketua Pelaksana Tasya Sabella Shaq, Ketua HIMAGRO, Rizky Mardiansyah, serta mahasiswa pertanian dari angkatan 2018 sampai angkatan 2022. Kegiatan ini duga diisi dengan pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati Dies Natalis Unas, serta welcoming party bagi mahasiswa angkatan 2022. (NIS)
Bagikan :