Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional bekerjasama dengan Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta akan menyelenggarakan Pelatihan Karakter dan Kepemimpinan (PKKM) Bela Negara Angkatan I bagi mahasiswa baru. Sebanyak 250 mahasiswa Unas berhasil lolos dari 462 peserta yang mendaftar.
PKKM Bela Negara Angkatan I Universitas Nasional, merupakan realisasi dari kerjasama yang disepakati Unas yang diwakili oleh Rektor Unas, Dr El Amry Bermawi Putera, MA, dan Kodam Jaya, dalam hal ini langsung diwakili oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman SE, MM pada awal September 2020 lalu.
Kerjasama tersebut direalisasikan dalam bentuk pemberian pelatihan kepada mahasiswa baru “Kampus Perjuangan” tentang nasionalisme, kedisiplinan serta wawasan kebangsaan di Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya. Hadir dalam kesepakatan itu, antara lain Wakil Rektor II Unas Prof. Dr. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si; Wakil Rektor III Unas Dr. Drs. Zainul Djumadin, MSi; Rektor Universitas Siber Asia (Unsia) Prof. Jan Youn Cho, PhD, CPA; dan Wakil Rektor Unsia Ir. Abdul Wahab Bangkona, MSc.
Proses pelaksanaan pelatihan mahasiswa dimulai dengan tahap seleksi pada bulan Oktober 2020. Selanjutnya, dari 462 mahasiswa yang mendaftar sebagai peserta seleksi, 250 dinyatakan lolos.
(PKKM) Bela Negara Angkatan I, rencananya akan diadakan di Rindam Jaya Jakarta Timur dan berlangsung mulai tanggal 6-8 November 2020. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, sebagai penerapan protokol kesehatan, Universitas Nasional menyelenggarakan rapid test kepada peserta yang lolos sebagai persyaratan kegiatan.
Selain persyaratan rapid test, para mahasiswa yang akan telah lolos seleksi ini juga harus memenuhi persyaratan lain, diantaranya Surat Keterangan Bebas Penyalahgunaan Narkoba, Surat Izin dari orangtua dan beberapa persyaratan lainnya
Pelaksanaan rapid tes sendiri berlangsung selama 2 hari, yaitu mulai tanggal 4 dan 5 November 2020 bertempat di kampus Unas. Para peserta yang hasil rapid testnya non-reaktif, akan diikut sertakan dalam kegiatan PKKM pada tanggal 6-8 November 2020 di Rindam Jaya
Sebelumnya, pada program Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) yang diikuti 2.500 mahasiswa baru dan diadakan secara online pada bulan September 2020, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi salah satu pemateri.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam Jaya menyampaikan lima pesan kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 di Universitas Nasional, Jakarta. Dalam pesan yang juga disampaikan secara virtual tersebut, Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman meminta Unas sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) tertua di Jakarta memberikan contoh tentang nasionalisme sesuai nama perguruan tinggi yang didirikan pada 15 Oktober 1949 tersebut.
“Universitas Nasional harus menjadi contoh bagaimana kerjasama perguruan tinggi dengan TNI dalam memupuk nasionalisme generasi milenial di tengah era globalisasi,” kata Pangdam Jaya.
Pangdam Jaya melanjutkan, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran penting dalam setiap pergolakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejumlah predikat melekat dalam diri pemuda. Misalnya sebagai agent of social change, social control, dan moral force.
Namun, di sisi lain ada yang pantas dipertanyakan secara kritis. Mau ke mana arah generasi muda saat ini? Untuk itulah Pangdam Jaya menitipkan lima pesan kepada para mahasiswa baru PTS tertua kedua di Indonesia dengan akreditasi A itu.
Pertama; pembinaan terhadap pemuda dan mahasiswa tentang nasionalisme memerlukan kerja sama dan komitmen yang tinggi antara Kementerian Pertahanan, Kodam Jaya, pemerintah daerah, perguruan tinggi serta komponen bangsa lainnya dalam bentuk pendidikan dan latihan.
Kedua; mahasiswa merupakan agen perubahan sosial harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, membentuk karakter bangsa yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan berwawasan kebangsaan.
Ketiga; mahasiswa diharapkan memiliki sikap dan perilaku yang dilandasi cinta Tanah Air (nasionalisme), kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian yakin Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 adalah landasan konstitusional negara Indonesia.
Keempat; mahasiswa harus mampu menyinergikan seluruh potensi bangsa agar sadar tentang hak dan kewajibannya. Khususnya untuk membela negara dan berbuat yang terbaik melalui gerakan mahasiswa yang bermoral, santun, dan terencana dengan baik.
Kelima; samakan persepsi sebagai bagian dari komponen bangsa dalam meningkatkan nasionalisme dengan terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa hendaknya mampu menyumbangkan pola pikir dan berkarya nyata dalam membangun bangsa dan negara.(*)
Bagikan :