Jakarta (UNAS) – Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian (FBP) Universitas Nasional (UNAS) menyambut kedatangan sejumlah akademisi ternama dari Jepang dalam rangkaian program International Visiting Professor. Kunjungan yang berlangsung pada Senin, (11/11) di Exhibition Room UNAS ini menghadirkan Prof. Dr. Yasuhiro Ishibashi, Dr. Nakamichi Takahiro, Dr. Singo Noguchi, dan Dr. Sato. Para profesor tersebut berasal dari Nagasaki Institute of Applied Science dan Prefectural University of Kumamoto, yang bekerja sama dengan UNAS untuk mempererat kolaborasi dalam penelitian pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program International Visiting Professor yang telah dijalankan sejak tahun 2008, sebagai bentuk kerjasama antara UNAS dan berbagai institusi pendidikan di Jepang. Program ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi riset dalam bidang pengelolaan lingkungan, dengan fokus khusus pada pemanfaatan biomassa dalam mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
Ir. Inkorena G. S. Sukartono, MAgr menyatakan bahwa kunjungan kali ini juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu membangun kemitraan yang lebih erat dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
“Kehadiran para akademisi ini sangat berarti untuk menggali potensi kerja sama yang lebih nyata, terutama dalam menangani isu-isu lingkungan yang krusial. Seperti yang kita ketahui, bencana banjir yang melanda Indonesia pada 2020 menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengelola lingkungan dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” katanya.
Ia melanjutkan, materi dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan biomassa untuk pengelolaan lingkungan. Dr. Nakamichi Takahiro juga menyampaikan bahwa potensi biomassa tidak hanya terbatas pada penggunaan sebagai sumber energi, tetapi juga dapat dimanfaatkan lebih luas dalam mengelola lingkungan secara holistik.
“Biomassa adalah sumber daya yang sangat potensial guna mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Kami mengajak semua pihak, termasuk mahasiswa dan peneliti di UNAS, untuk melakukan penelitian bersama, tidak hanya dalam hal pemanfaatan energi, tetapi juga dalam aspek pengelolaan lingkungan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup rencana studi banding yang akan dilakukan oleh para tamu internasional ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk Bogor dan Sukabumi. Maka dari itu, fokus studi banding ini adalah untuk mempelajari cara masyarakat di daerah-daerah tersebut dalam mengelola lingkungan sekitar, serta tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan teknologi yang dapat dibagikan, tetapi juga tercipta sinergi yang lebih kuat antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Prof. Dr. Yasuhiro Ishibashi bersama tim peneliti lainnya berharap kunjungan ke UNAS dapat menjadi langkah awal untuk membuka peluang kerja sama yang lebih erat dan berkelanjutan antara perguruan tinggi Jepang dan UNAS. Dengan adanya sinergi antara kedua belah pihak, diharapkan berbagai solusi inovatif dapat ditemukan untuk menghadapi tantangan-tantangan lingkungan global, yang tidak hanya berdampak pada negara-negara besar, tetapi juga memiliki relevansi besar bagi negara berkembang seperti Indonesia. (SAF)
Bagikan :