Jakarta (Unas) – Program studi Administrasi Publik (Prodi AP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional menyelenggarakan Seminar International Visiting Professor dengan tema ‘Development Issues in Asean’ dan Sub Tema ‘Poverty in Malaysia New Evidence and Trend Arising from Covid-19 (Covid nineteen) Pandemic Crisis and Social Protection Programme)’ yang menghadirkan pembicara Prof. Sity Daud, Ph.D. selaku Deputy Dean of The Faculty of Social and Political Sciences and Humanities National University of Malaysia pada Selasa (31/1) di Ruang Exhibition Unas Lounge.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Rektor Unas Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nasional Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik Universitas Nasional Drs. Rusman Ghazali, M.Si., Ph.D., Ketua Program Studi Administrasi Publik Universitas Nasional Dr. Mary Ismowati, M.Si., Sekretaris Program Studi Administrasi Publik Universitas Nasional Angga Sulaiman, S.IP., M.AP. serta para Dosen dan Mahasiswa dilingkungan Program studi Administrasi Publik.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Unas Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. menyampaikan selamat datang di Unas kepada pembicara Prof. Sity Daud, Ph.D. dan telah berkenan untuk menjadi pembicara dalam acara Internasional Visiting Professor.
Ia mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam seminar ini dapat memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengambil pembelajaran dalam aktivitas akademis serta dapat memberikan tambahan ilmu bagi mahasiswa.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Suryono turut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Program Studi Administrasi Publik yang berkolaborasi dengan Magister Ilmu Administrasi Publik yang sudah mensukseskan acara ini.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nasional Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos. mengatakan bahwa Seminar ini merupakan salah satu implementasi dari kerjasama antara program studi administrasi publik dan magister administrasi public Unas dengan National University of Malaysia.
Dalam opening remarknya, Erna menyatakan bahwa terkait isu kemiskinan, PBB mencatat angka kemiskinan di dunia semakin meningkat, di mana salah satu faktor pendorongnya adalah virus corona. Berdasarkan catatan PBB, akibat pandemi, jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup mencapai 40 persen di seluruh dunia.
“Artinya 1 dari 33 orang akan membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air dan sanitasi, terus meningkat 40 persen dari tahun lalu. Sementara itu, anggaran bantuan kemanusiaan juga sangat terbatas sebagai dampak dari pandemi global terus memburuk,” paparnya.
Ia melanjutkan, dalam konteks global, PBB telah menetapkan setidaknya 34 rencana tanggap kemanusiaan yang mencakup 56 negara untuk tahun 2021. Rencana tanggap kemanusiaan tersebut bertujuan untuk membantu 160 juta dari 235 juta orang paling rentan di seluruh dunia, yang menghadapi kelaparan, konflik, dan dampaknya. perubahan iklim dan pandemi virus corona.
Ditambah, lanjutnya, adanya Pandemi juga telah menghambat sistem pangan dan menyebabkan meningkatnya kelaparan di dunia. Proyeksi PBB sebanyak 270 juta orang akan kekurangan akses pangan.
“Kenyataan itu menggambarkan. Krisis masih jauh dari selesai, mungkin lebih lama. Oleh karena itu penting untuk menggali kondisi kemiskinan yang terjadi dan mekanisme penanggulangan yang dimiliki masing-masing negara,” kata Erna.
“Mengenai hal itu, hari ini kita akan membahas bagaimana kondisi kemiskinan di Malaysia pasca pandemi covid 19 dan mekanisme perlindungan sosial yang mereka miliki,” ujarnya.
Ia pun berharap dalam seminar internasional ini mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan wawasan terkait tema yang diangkat dan bisa mengetahui lebih dalam tentang masalah kemiskinan secara umum, khususnya di Malaysia dan Indonesia. “Saya berharap seminar ini menjadi langkah awal untuk penelitian kolaboratif tentang masalah kemiskinan atau masalah sosial-politik yang lebih luas,” ungkapnya.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan paparan materi pembicara. Dalam kegiatan ini, pembicara menyampaikan materi berjudul ‘Governance in Managing Covid-19 Pandemic in Malaysia & Social Protection Program’. Para dosen dan mahasiswa yang hadir nampak antusias mendengarkan materi yang disampaikan Prof. Sity Daud, Ph.D.
Setelah paparan materi, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Acara yang dimoderatori oleh Sekretaris Program Studi Administrasi Publik Universitas Nasional Angga Sulaiman, S.IP., M.AP. ini pun berakhir dengan pemberian cinderamata kepada pembicara dan moderator serta foto bersama. (*DMS)
Bagikan :