Jakarta (UNAS) – Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia dan dunia sedang mengalami perubahan kebiasaan dari kondisi ’normal’ menjadi ’new normal’ atau dapat kita sebut dengan ‘kenormalan baru’. Masyarakat kini diharuskan beradaptasi dan bertransformasi dalam hal sosial budaya. Komunikasi digital disebut juga komunikasi online. Komunikasi digital adalah komunikasi berbasis komputer untuk mengirim dan menerima pesan atau bertukar kabar lewat platform digital.
Elemen yang penting dalam membantu usaha Pemerintah dalam menghadapi pandemi ini adalah dalam bidang pendidikan, dimana institusi pendidikan harus dapat meningkatkan kompetensi para siswa dalam memanfaatkan media digital sehingga kemudian dapat menularkan budaya komunikasi digital kepada masyarakat luas.
Sadar akan hal itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melalui Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Webinar Komunikasi Digital dengan tema “Strategi Komunikasi Digital pada kondisi New Normal” secara virtual pada Selasa, (16/11).
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Webinar Anita Rosana, M.A., mengatakan topik ini dipilih untuk merespon kondisi dunia dewasa ini yang sedang mengalami perubahaan kebiasaan dari kondisi normal menjadi “New Normal”.
“Artinya masyarakat kini harus beradaptasi dan bertransformasi dalam hal sosial budaya, momentum ini berdampak terhadap budaya komunikasi dimana kini masyarakat harus memanfaatkan komunikasi digital sebagai salah satu cara untuk melawati tantangan di masa pandemi, ” papar Anita yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Unas.
Sebagai agen perubahan, lanjut dia, dalam keadaan sulit apapun tidak akan menghalangi kemajuan di bidang pendidikan, sehingga diharapkan institusi pendidikan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas mahasiswa dalam hal memanfaatkan media digital. Sekaligus menularkan budaya komunikasi digital kepada masyarakat luas. Serta mengambil manfaat transformasi teknologi membawa keunggulan dalam bidang ekonomi, demokrasi yang lebih baik, perbaikan jurnalisme dan pemahaman yang menyeluruh.
Ia menambahkan, dalam rangka itu prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unas mendukung usaha pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan untuk memperkuat masyarakat di masa perubahan.
“Salah satunya adalah dampak dari internet dalam transformasi ekonomi yang sekaligus merupakan representasi keterkaitan internet dan komunikasi digital dalam membangun ‘Ekonomi baru’ di mana internet menyediakan sarana lebih efisien dapat meningkatkan produktivitas dan pengembangan. Serta berkontribusi kepada pengembangan informasi,” ujarnya.
Dalam webinar ini turut mengundang Praktisi Public Relations Saza Aziza Anindyo, S.I.Kom., Praktisi Dunia Usaha Komunikasi Digital/President Komisaris PT. Asia Pelangi Remiten Irfan Fauzi Arief, M.Si., dan Dosen Linguistik Media Sosial, Alisher Navoiy University, Tashkent Uzbekistan Hulkar Turdieva Komilovna, Ph.D., dan di moderatori dosen Ilmu Komunikasi Azizah Des Derivanti, M.I.Kom.
“Webinar ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional memberikan kontribusi dan meningkatkan kompetensi komunikasi digital,” jelas Anita.
“Adapun tujuan lain yang diharapkan adalah menghasilkan strategi dalam meningkatkan budaya komunikasi digital untuk memperkuat masyarakat dalam kenormalan baru, melakukan sosialisasi komunikasi digital yang baik dan bertanggungjawab kepada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya, serta menjalin tali silaturahmi dengan Pemerintah, industri dan masyarakat,” jelas Anita.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka dies natalis Unas ke 72 ini, turut mendapat apresiasi Dekan FISIP Unas Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si., ia pun menyampaikan bahwa tema webinar ini relevan dalam konteks masyarakat digital. Menurutnya, masyarakat membutuhkan berbagai strategi untuk dapat beradaptasi sekaligus menginternalisasi nilai-nilai kenormalan baru.
“The care of community menjadi satu prinsip dari tatanan budaya kenormalan baru tatanan budaya kenormalan baru disini meliputi cara berpikir, berperasaan, bertindak dan bersikap sesuai dengan prinsip the care of community,” tuturnya.
Erna melanjutkan bahwa prinsip the care of community membutuhkan perangkat untuk bisa tersosialisasikan secara intensif dan baik ke masyarakat. Sehingga dalam konteks kepentingan tersebut maka komunikasi digital menjadi sebuah keharusan sebuah keniscayaan bagi tumbuhnya nilai-nilai kenormalan baru di masyarakat.
“Saya berharap webinar ini tidak hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dan tuntutan pada sisi sivitas akademika Unas namun juga dapat memberikan sumbangan kontribusi konstruktif bagi lahirnya bentuk mekanisme strategi komunikasi digital yang relevan dan efektif dalam konteks masyarakat digital,” kata Erna. (*DMS)
Bagikan :