Jakarta (UNAS) – Program Studi Pendidikan Profesi Ners menggelar kegiatan pelatihan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) selama dua hari pada Jumat dan Sabtu (27-28/1) di Gedung Menara UNAS. Pelatihan diadakan untuk menguji keterampilan klinis mahasiswa pendidikan profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. Retno Widowati, M.Si., menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. “Karena kami bertekad untuk melaksanakan semua program dan proses yang ada di profesi ners dan kebidanan dengan sebaiknya. Saya harap dengan kegiatan seperti ini Prodi Pendidikan Profesi Ners , ” kata Retno.
Pada hari pertama pelatihan, dosen di beri arahan berupa beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber Dr. Irna Nursanti, M.kep.,Sp.Kep. Mat dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) diantaranya; Konsep dan Kebijakan tentang OSCE, Blueprint Uji Kompetensi Metode OSCE, Standar Profesi: KMK 2020, Manajemen Penyelenggaraan OSCE, Teknik Penyusunan Soal dan Review Soal OSCE, Penetapan Nilai Batas Kelulusan (Standar Setting), Penguji OSCE, Pelatih Klien Standar, Briefing Peserta Uji, Komponen Uji, Kesiapan Ruangan OSCE Center.
Dr. Irna Nursanti, M.kep.,Sp.Kep. Mat mengatakan bahwa dalam pelatihan mahasiswa akan dituntut untuk melewati station yang telah disediakan yang dipandu oleh tim Penguji OSCE. “Dalam pelaksanaannya, masing-masing station OSCE memiliki tugas atau soal yang harus dilakukan/demonstrasikan atau pertanyaan yang harus dijawab. Peserta akan diobservasi oleh penguji”, jelasnya.
OSCE merupakan metode untuk menguji kompetensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas dosen dalam melakukan evaluasi pembelajaran baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Metode OSCE dapat menggambarkan seluruh aspek penilaian baik kognitif, sikap maupun keterampilan tenaga kesehatan.
Pelatihan dilanjutkan dengan simulasi sesuai dengan peran yang sudah dibagikan sebelumnya oleh panitia pada hari kedua. Terdapat 12 station yang terdiri dari 10 station uji dan 2 station istirahat. (TIN)
Bagikan :