Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) melalui Program Studi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) menggelar kegiatan Cross Culture Week yang melibatkan mahasiswa dari Prince of Songkla University, Thailand. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (15/01/2025) dan berlangsung selama tiga hari, mencakup Public Lecture, study tour, dan ditutup dengan pertunjukan budaya pada jumat (17/01/ 2025) dan akan ada penampilan budaya yang bertujuan untuk memperkenalkan dan merayakan keberagaman budaya antar negara.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt, menyampaikan rasa terhormatnya atas kesempatan tersebut. “Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya bisa menyambut semuanya pada acara hari ini, Seminar Internasional dan Pertunjukan Budaya Internasional ini sebagai bagian dari Cross Culture Week yang diselenggarakan oleh Prodi Sastra Inggris di Universitas Nasional,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan Cross Culture Week bertujuan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi para peserta, terutama mahasiswa untuk belajar dan menghargai budaya yang berbeda. “Dalam kegiatan ini yang paling penting adalah untuk memahami budaya yang berbeda, memupuk rasa saling menghormati, empati, dan komunikasi yang efektif,” lanjut Prof. Erna. Ia berharap acara ini dapat menjadi platform bagi mahasiswa untuk berbagi, belajar, dan mengekspresikan diri melalui seni dan budaya, seperti tarian dan puisi, yang menggambarkan kekayaan tradisi, bahasa, serta perspektif yang beragam.
Sementara itu, Dekan FBS UNAS Dr. Somadi, M.Pd., menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat menjadi wadah diskusi yang bermanfaat dan dapat terus dilaksanakan setiap tahun. “Mudah-mudahan acara ini dapat menjadi bagian dari gerakan untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan penuh rasa hormat,” ujarnya.
Cross Culture Week diisi dengan berbagai seminar dengan topik meranik seperti; Kuliah umum sesi pertama diisi dengan topik “Multiculturalism in the South” oleh dosen dari Prince of Songkla University, Thailand Dr. Bayatee Duraman, Ms. Wardah Sadeeyamu dan Ms. Wimonrat Rattanayat. Sesi kedua diisi dengan topik “The Role of Mainstream Media (TV) in Preserving Local Culture” oleh pembicara Hardly Stefano (Supervisory Board of TVRI), Barnardi Rachmad (Deputy Director Programming of SCTV) dan Dr. Siti Tuti Alawiyah (Ketua Prodi Sastra Inggris,UNAS). Kuliah umum sesi ketiga diisi dengan topik “The Role of Youth Generation in Preserving Culture” oleh pembicara Bagas Kurniawan (The Chairman of Islamic Students Association) dan Farah Savira (Member of the Provincial Parliament, DKI Jakarta). Sedangkan sesi terakhir Kuliah umum diisi oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov dengan topik “Multiculturalism Values among Diversity Communities”.
Sergei Gennadievich Tolchenov menyampaikan bahwa meskipun jarak antara Indonesia dan Rusia sangat jauh tetapi tidak menurunkan niat untuk mengeratkan hubungan bilateral antar kedua negara. “Di Indonesia zona waktu dibagi menjadi tiga bagian, hal itu sangat berbeda dengan Rusia bahkan saya pernah ketika ingin menghubungi kerabat di Indonesia di Rusia sudah dini hari. Perbedaan seperti ini tidak menghalangi kami untuk terus terhubung,” paparnya.
Ia melanjutkan, dari segi agama dan budaya Rusia juga banyak sekali ragam budaya seperti Indonesia. “Di antara 89 wilayah Federasi Rusia salah satu wilayahnya didominasi populasi muslim seperti Tatarstan, Bostan dan beberapa lainnya,” tutupnya. (TIN)
Bagikan :