Jakarta (Unas) – Konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi beberapa bulan terakhir masih menjadi perhatian dunia. Pasalnya, invasi yang dilakukan Rusia pada Ukraina memberikan dampak yang besar, tak hanya bagi Ukraina sendiri, melainkan secara global dan mempengaruhi arah transformasi geopolitik internasional.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Dubes RI Ukraina periode 2017-2021, Prof. Yuddy Chrisnandi, S.H., S.E., M.E., dalam Studium Generale ‘Pergeseran Kekuatan Geopolitik Dunia pada Perang Rusia di Ukraina’ Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas), di Unas Exhibition Room, Senin (17/10).
Dalam paparannya itu, Yuddy juga menegaskan bahwa adanya konflik antara Rusia dan Ukraina hanya menyisakkan luka kehidupan yang panjang. “Konflik ini merupakan tragedi kemanusiaan yang membutuhkan peran dari semua negara, karena berdampak pada kehidupan secara global terutama bagi sektor ekonomi dan politik”, jelas Dosen FISIP Unas itu.
Yuddy juga berharap Indonesia dapat turut serta menjadi penengah dalam memberikan solusi terhadap konflik Rusia dan Ukraina yang saat ini masih belum terdengar adanya perdamaian. “Indonesia memiliki momentum yang kuat untuk mendukung Rusia dan Ukraina agar bisa mengambil jalur damai, terutama bagi Ukraina yang berusaha untuk mempertahankan kedaulatannya”, ucap Yuddy.
Di sisi lain, Ia berpesan kepada mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Unas untuk terus melek teknologi dan up to date terhadap kondisi-kondisi di wilayah internasional agar dapat dijadikan bahan diskusi lebih lanjut.
“Melalui konflik Rusia dan Ukraina ini, semoga dapat melatih mahasiswa Prodi Hubungan Internasional untuk dapat berpikir kritis, memahami mengenai hubungan Indonesia di kancah internasional, serta mampu melihat dunia dengan memanfaatkan kemajuan teknologi”, pungkasnya.
Sebelumnya, Yuddy telah menerbitkan buku berjudul ‘Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina’ yang berisikan memoar pengalamannya saat menjadi dubes di Ukraina. Buku ini tak hanya menorehkan perjalanan Yuddy sebagai duta besar, melainkan juga sejarah hubungan Indonesia dan Ukraina.
“Sekarang buku saya sudah diperjual belikan, dan setiap pembelinya akan turut berpartisipasi dalam perdamaian karena seluruh dana dari penjualan buku dialokasikan untuk membantu rakyat Ukraina”, tutup Yuddy. (NIS)
Bagikan :