Jakarta (UNAS)- Hubungan bilateral Indonesia dengan Australia sudah menginjak 70 tahun, secara geografis Indonesia memiliki kedekatan dengan Australia yang mana hanya dibatasi oleh samudra Hindia. Oleh sebab itu tak heran jika kedua negara tersebut terjalin hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Demi mempererat hubungan Indonesia – Australia, Pusat Studi Australia atau Central for Australian Studies (CFAS) resmi didirikan untuk kerjasama dengan Program Studi hubungan Internasional di Universitas Nasional.
Bertepatan pada Kamis, 3 Juni 2021 pendirian CFAS diinisiasi oleh oleh Prof. David Reeve dari New South Wales University dan Dr. Richard Chauvel dari Melbourne University bersama dengan Kepala prodi Hubungan Internasional Dr. Irma Handayani, M.Si dan Dosen Hubungan Internasional UNAS Harry Darmawan, S.Hum., M.Si
Pada wawancaranya, Ketua Pusat Studi Australia Harry Darmawan, S.Hum., M.Si menjelaskan bahwa pendirian CFAS tidak hanya membahas tentang hubungan politik saja tapi akan mencakup banyak aspek.
“Tujuan didirikan lembaga ini walaupun ini bekerjasama dengan Prodi HI tapi nanti kedepannya kita sebagai jembatan kerjasama antara Indonesia dan Australia mencakup banyak aspek seperti bidang ekonomi, sosial, budaya antar instusi,” jelasnya.
“Kemudian ini juga akan bermanfaat bagi mahasiswa maupun dosen yang memiliki potensi untuk mungkin melanjutkan studinya disana (Australia) ataupun hanya sekedar tukar budaya maupun short course,” tambah Harry.
Menurut Harry, Pusat Studi Australia akan di launchingkan pada Juli 2021 mendatang. “Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan soft launching Pusat Studi Australia pada Juli 2021 setelah itu pada bulan Agustus kami akan mengadakan lomba event yang bertemakan Indonesia- Australia,” tuturnya.
Sebelumnya, penandatangan MoU kerjasama Rektor Universitas Nasional Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt berharap lembaga ini bisa menjadi pusat informasi di Jakarta dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh civitas di Universitas Nasional.
“Dengan adanya CFAS, lembaga ini dapat menjadi pusat informasi Australia di Jakarta, menjadi acuan bagi mahasiswa/mahasiswi UNAS dapat lebih bersemangat dalam meraih prestasi, juga bisa menjadi jembatan kerjasama setiap civitas di UNAS dan masyarakat umum,” paparnya.(*TIN)
Bagikan :