Jakarta (UNAS)- Pada usianya yang genap 15 tahun berdiri, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika(FTKI) Universitas Nasional mengadakan Sharing Session sebagai rangkaian dari Dies Natalis yang bertemakan “Dengan Kolaborasi dan Kebersamaan Kita Tingkatkan Semangat Membangun FTKI”. Seperti Tagline-nya Sharing Session “Tips Publikasi Ilmiah” Fakultas ini berkolaborasi dengan Universitas Siber Asia(UNSIA) pada Kamis (25/8) di Ruang Rapat Cyber UNAS.
“Meskipun bernaung dalam satu Yayasan yaitu Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan, FTKI terus berkolaborasi dengan siapapun termasuk UNSIA. Pada acara ini kita sama-sama belajar untuk memperdalam ilmu publikasi nasional maupun internasional baik dosen maupun mahasiswa yang akan mempublikasikan karya ilmiahnya. Acara ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis FTKI yang telah dilakukan pada 23 Agustus lalu”, jelas Dekan Fakultas Teknologi, Komunikasi, dan Informatika Unas, Dr. Septi Andryana, S.Kom., MMSI., dalam sambutan.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIA Dr. Ucuk Darusalam, S.T., M.T menyampaikan publikasi jurnal sangat penting untuk menunjang karir dosen dikancah Internasional. “Saya menyampaikan ini sangat penting dalam publikasi jurnal internasional untuk mengibarkan dosen di kancah internasional. Publikasi yang sulit itu bukan tulisannya tapi kita dituntut untuk bisa menuangkan ide yang original”, paparnya.
Pada kesempatan yang sama sebagai pembicara Dosen FTKI UNAS Agung Triayudi, S.Kom., M.Kom., memaparkan bahwa rata-rata artikel ditolak di tahap seleksi awal. “Publikasi karya ilmiah ditolak rata-rata 6%-60% artikel ditolak di tahap awal seleksi, faktornya apakah topik artikel sesuai dengan cakupan topik jurnal, isi dan struktur kemudian bebas dari plagiarisme”, ungkapnya.
Dalam kegiatan sharing session FTKI dilakukan secara hybrid, Dr. Siti Rachmawati Yahya S.T., M.T., dari UNSIA mengingatkan penulis dalam menulis karya ilmiah mengenai Novelty. “Paper atau jurnal internasional itu sangat ketat persaingannya dan pada intinya perlu pahami mengenai novelty dalam penulisan jurnal terakreditasi walaupun hanya satu titik. Bikin topik yang jarang dibuat oleh penulis lain”, kata Siti.
Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. (*TIN)
Bagikan :