Jakarta (UNAS) – Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional pada pekan lalu (28/10/2021) baru saja melangsungkan Workshop dan Festival Film. Acara ini diikuti oleh sejumlah sekolah tingkat SLTA yang berasal dari provinsi paling timur yaitu Papua Barat hingga provinsi Sumatera Utara. Terdapat 12 kategori yang diperlombakan dalam festival film kali.
SMK Muhammadiyah AIMAS, Sorong, Papua Barat menjadi salah satu sekolah yang menyambet dua kategori sekaligus. Pada kategori Karya Film Terfavorit berdasarkan jumlah like di sosial media Youtube dan Aktor Utama Terbaik dengan film berjudul “Cahaya dari Timur”.
Pada kesempatan berbeda, Siti Mariam, guru pendamping dalam produksi film ini menyempatkan hadir ke Universitas Nasional. Ia menceritakan bahwa film Cahaya dari Timur diadopsi dari kisah nyata khususnya anak di Papua Barat. Mengenai film yang menceritakan seorang anak yang tinggal disebuah pulau dengan mengangkat masalah akses pendidikan.
“Di scene tengahnya itu diceritakan ada hambatan orang tuanya menyuruh dia kembali ke pulau karena posisi orang tua memang tidak punya uang untuk membiayai sekolah. Tapi di tengah-tengah itu, diceritakan anak ini punya ide kreatif kenapa dia tidak memanfaatkan ilmu yang didapat di SMK Muhammadiyah AIMAS untuk berjualan online. Dengan ia mendesain produknya, kemasannya, dan dijual. Di akhir ceritanya adalah dia menjadi pengusaha yang sukses dikemudian,” cerita Siti.
Menariknya, pada Workshop dan Festival Film yang diketuai oleh Umar Fauzi Bahanan ini, siswa yang terlibat dalam produksi film hanya tiga orang. Terdiri dari Tamrin Inai sebagai tokoh utama, Muhammad Fildan sebagai peran pendukung, dan Muhammad Reza sebagai cameraman. Sedangkan untuk pembuatan skenario, sutradara, dan kebutuhan produksi lainnya dikerjakan bersama dibawah bimbingan guru.
Siti turut menyampaikan pesan yang ingin diberikan kepada penonton, “pesan moralnya adalah bahwa ketika setiap masalah hidup itu pasti ada jalannya kalau kita mau merefleksi apasi potensi maksimal yang kita punya. Untuk bisa mengatasi setiap permasalahan yang kita hadapi,” tuturnya saat ditemui langsung oleh tim Humas UNAS, Kamis (4/11/2021).
Dengan prestasi yang diperoleh melalui Workshop dan Festival Film yang diselenggarakan oleh prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNAS ini, kepala sekolah bersama club video telah membuat program ke depan. “Bahwa mau ada event atau tidak ada event, nanti pembelajaran anak-anak itu akan lebih diarahkan ke pembelajaran berbasis proyek,” jelas Siti. (*ARS)
Bagikan :