Seminar HI Bahas UMKM Hadapi MEA

Jakarta [UNAS] – Mengingat Indonesia telah masuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Universitas Nasional (UNAS) kembali memberikan pembekalan kepada para mahasiswa agar siap dan mampu bersaing dalam MEA.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) program studi Hubungan Internasional (HI) mengadakan seminar mengenai MEA bertema ‘Pemberdayaan UMKM di Indonesia Terkait Dengan Pemberlakuan MEA’ Selasa, (29/3).

Acara ini dihadiri Ina Krishnamurti (Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN, dari Kementrian Luar Negeri RI), Yulius (Asisten Deputi Bidang UKM, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian), dan Reuspatyono,M.Si (Kepala Prodi HI UNAS) sebagai pembicara.

Yulius menjelaskan secara persepektif Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah masuk dalam perekonomian ASEAN, untuk menang UMKM sendiri harus meningkatkan daya saing. UMKM 98 persennya adalah usaha mikro dan 2 persennyanya baru usaha kecil dan menengah.

“Pemerintah banyak membuat kebijakan untuk menaikan daya saing  usaha mikro, serta mendorong usaha kecil menengah agar bisa ikut eksport ‘Global Value Chance’. Banyak program yang dibuat pemerintah untuk memajukan UMKM salah satunya Pempers 98, KUR, LPDB dan lain-lain,” ujar Asisten Deputi Bidang UKM tersebut. Ia menambahkan bahwa banyak kbijakan pemerintah untuk memajukan UMKM tapi sosialisasinya yang kurang.

Sedangkan Ina Krishnamurti menjelaskan bahwa Indonesia negara yang sangat besar, maka dari itu Indonesia bisa saja keluar dari ASEAN. Tapi, bergabung dengan ASEAN membuat Indonesia lebih mudah bernegosiasi.

“Indonesia seharusnya jadi pemimpin ASEAN, Indonesia bisa tanpa ASEAN tapi, tanpa Indonesia ASEAN mati,” cetus Ibu Ina.

UMKM Indonesia salah satu yang terbesar di Asia dan juga tingkat pembuatan kebijakan yang paling sulit. Dalam menaikan daya saing UMKM di MEA pemerintah berharap adanya kerjasama dari pihak pengusaha.

Baca Juga :   Mantapkan Langkah Menuju Unggul, BPK Adakan Rapat Koordinasi Program MBKM

Ina Krishnamurti yang merupakan Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN, Kementrian Luar Negeri RI pun menyinggung mengenai masalah digital. Ia memaparkan Indonesia merupakan salah satu pengguna media sosial terbanyak yang seharusnya teknologi tersebut digunakan untuk sesuatu yang sangat bermanfaat.

“Orang Indonesia itu pemakai terbanyak Facebook, Twiter, Instagram, tapi cuma buat gaul,” imbuhnya.

Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

LPPM Dorong Dosen Hasilkan Jurnal Internasional Bereputasi
Prodi Pariwisata Adakan Workshop Pemanfaatan Limbah Plastik
Bentuk Surga Biota Laut, CSERM UNAS Kolaborasi dengan Plymouth Marine Laboratory Of UK
Ciptakan Akuntan Yang Sukses dan Berintegritas HIMAKSI Gelar Orientasi
Presentasi Desain, Korea Corner di Unas Akan Rampung Pertengahan Tahun 2020
Do'a dan Optimisme, Kunci Kemenangan SMAN 97 Jakarta di UNASPHERE 2013

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Agenda

OPEN RECRUITMENT LIMAS 2025

✨ 𝑶𝑷𝑬𝑵 𝑹𝑬𝑪𝑹𝑼𝑰𝑻𝑴𝑬𝑵𝑻 𝑳𝑰𝑴𝑨𝑺 𝟐𝟎𝟐𝟓 ✨ 𝐻𝑎𝑙𝑜, 𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑈𝑛𝑎𝑠!🎓Ingin menjadi Mahasiswa Berprestasi dan mewakili Universitas Nasional di tingkat Nasional? 🌟

Read More »
Chat with Us!