Seminar Nasional Fakultas Pertanian, Dorong Mahasiswa Pelajari Ilmu Jurnalistik

Jakarta (UNAS) – Fakultas Pertanian, Prodi Agroteknologi menggelar Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Peran Jurnalis Terhadap Ketahanan Pangan Nasional” pada Kamis (15/12) di Ruang Seminar Blok 1 Lt 3 UNAS.

Dalam upaya mendukung pembangunan pertanian, peran media massa penting sebagai alat yang ampuh dalam komunikasi publik, terutama memberikan informasi penting kepada masyarakat. Informasi yang disebarkan merupakan produk dari kegiatan jurnalisme. Fakultas Pertanian berupaya untuk mengenalkan ilmu jurnalistik kepada mahasiswa, terutama mengenai jurnalis pangan.

“Sebagai mahasiswa harus tau betapa pentingnya ilmu jurnalistik yang mana media mengawal semua hal baik melalui media cetak maupun media online. Sebagai mahasiswa pertanian, harapannya dengan kegiatan ini bisa memotivasi peserta untuk bisa mengenalkan ilmu pertanian diluar sana”, kata Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Agroteknologi Rizki Noviansyah.

Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Pertanian Univrsitas Nasional  Ir. Etty Hesthiati, M.Si., menyampaikan menjadi petani milenial bukan berarti tidak bisa berprospek dengan baik, dengan mempelajari ilmu jurnalistik bisa mengembangkan pertanian lebih luas lagi.

“Sebagai lulusan pertanian bukan hal mustahil menjadi bagian yang bergerak dibidang jurnalistik, mahasiswa bisa mengembangkanya dengan menjadi jurnalis pangan. Mengenalkan produk-produk dari hasil pertanian”, paparnya.

Sementara itu, menurut Dr. Diyah Rachmawati Sugiyanto, C.PR., dari Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN sebagai narasumber mengatakan bahwa media adalah pilar ke- 4 dalam pembangun negara. “Media adalah pilar ke 4 dalam pembangunan negara, tentunya media atau pers yang memiliki kredibilitas yang valid. Sebagai lulusan pertanian tentunya salah satu hal yang bisa dipelajari adalah menjadi jurnalis sains, jurnalis sains tidak mudah harus tau substansi yang ditulis dari reset maupun jurnal. Jurnalis atau pers sebagai jembatan antara peneliti dengan publik”, ucapnya

Baca Juga :   Yudisium FE, “ Mindset mu adalah Doa’ mu”

Melalui publikasi di media massa, hal-hal yang berkaitan dengan masalah pertanian, akan diapresiasi, didukung, dan didorong keberhasilannya pada program yang dilaksanakan. Sebaliknya, tanpa adanya informasi yang disebarluaskan, masyarakat tidak mengetahui apa yang dikerjakan suatu instansi sehingga tidak bisa mendukung program yang dilaksanakan.

Narasumber lainnya yaitu Yulianto, SPi., Pimpinan Redaktur Tabloid Sinartari menyampaikan ketahanan pangan dari sisi media sebagai alat yang ampuh dalam menyebarkan kebijakan pemerintah. “Tentunya hadirnya riset dan kebijakan pemerintah tidak ada manfaatnya kalau tidak adanya publikasi”, tutup Yulianto

Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

Fakultas Ilmu Kesehatan UNAS Adakan Pelatian OSCE Selama Sepekan
Pendampingan Pembuatan CV dan Wawancara "Persiapan MSIB Batch 4"
Asesor LAM INFOKOM Asesmen Program Studi Magister Teknologi Informasi UNAS
Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) Wajib Bagi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022/2023
Do'a dan Optimisme, Kunci Kemenangan SMAN 97 Jakarta di UNASPHERE 2013
Talkshow Broadcast Digital Era 4.0, Hadirkan Producer VoA Amerika

Kategori Artikel

Berita Terbaru
Chat with Us!