Jakarta (UNAS)- Bisa menulis dan berpikir kreatif adalah kemampuan yang harus dimiliki hari ini untuk bersaing, khususnya tenaga pengajar, baik guru maupun dosen. Menjadi seorang dosen atau tenaga pengajar tidak hanya menyampaikan materinya kepada mahasiswa saja. Namun juga perlu melakukan eksplorasi agar materi tersebut semakin mudah dipahami.
Seperti yang disampaikan oleh Dekan FTKI Dr. Septi Andryana, S.Kom, MMSI pada kegiatan yang diselenggarakan oleh ICT Research Center, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika (FTKI) Universitas Nasional, Webinar Academic Writing dengan tema “Meningkatkan Sense of Insight Dosen Dalam Menulis Buku Ajar” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penulisan buku ajar hingga publikasi buku.
“Webinar ini merupakan salah satu agenda kegiatan yang diadakan oleh ICT Research Center FTKI UNAS untuk memberikan pemahaman tentang penulisan buku ajar hingga publikasi sehingga diharapkan bisa memperoleh dana hibah dari buku tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Aris Gunaryati, S.Si., MMSI mengatakan bahwa kegiatan ini kedepannya akan rutin diadakan guna meningkatkan motivasi dalam menulis. “Kegiatan ini akan rutin diselenggarakan guna memberikan motivasi dan meningkatkan sense of insight dosen dalam hal menulis dan untuk mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini bisa menulis dengan baik tugas-tugas yang diberikan oleh dosen mereka.” Ujarnya.
Menulis buku menjadi keterampilan yang mengasah kerja otak dan menstimulasi otak agar terus berpikir kreatif. Berikut beberapa tips yang disampaikan oleh narasumber kegiatan, Dr. Ir. Nonon Saribanon., M.Si.
“Kita memang perlu melihat bahwa menulis itu juga kaitannya dengan passion kita apa yang kita minati itu akan lebih memudahkan kita menulis. Kemudian menulis harus ada pemicunya biar kita tahu mau menulis apa, jadi tidak bercabang, jangan menulis atau menjelaskan terlalu panjang, karena ini bukan sebuah laporan, buat tulisan dengan bahasa yang santai agar tidak membosankan. Dan ini yang biasanya terjadi, yaitu banyaknya ide tapi sulit untuk menuliskan. Nah, kita ambil satu ide saja lalu tulis di kertas” demikian tips dari Nonon.
Senada dengan Nonon, Dr. Fauziah, S.Kom., MMSI selaku narasumber kedua dan merupakan salah satu penerima hibah buku ajar pada tahun 2010 juga mengajak para dosen untuk memulai menulis buku.
“Alasan saya menulis buah buku itu bisa menuliskan ide kreatif atau gagasan yang ada, kita akan memiliki buku ajar sendiri dari matakuliah yang sedang diampu, menulis juga bisa membantu untuk mengingat kembali materi yang kita sampaikan kepada mahasiswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan juga menulis bisa menyumbangkan ilmu yang kita miliki. Jadi, seperti alasan- alasan diatas, dengan menulis Bapak/Ibu dosen dapat mengingatkan materi atau ilmu yang sudah peroleh.” Terangnya. (*TIN)
Bagikan :