Sudah menjadi kegiatan rutin yang dibuat oleh Program studi Sosiologi Universitas Nasional yaitu Socio Day. Ada acara ini dibuka oleh Dr. Zulkarnain, M.Si pada Rabu, 27 September 2019. Dengan Mengambil tema “Become a sociopreuner : cultivating innovative sociology students inthe era of digital society”, pelaksanaan Socio Day merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi. “ Saya bangga dengan peningkatan dan prestasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Sosiologi UNAS, serta bisa melakukan Tri Dharma perguruan tinggi sebagaimana tugas sebagai Mahasiswa, “ jelas Dr. Zulkarnain, M.Si. Aktif dalam setiap kegitaan akademik atau pun non akademik merupakan langkah sempurna bagi seorang Mahasiswa, karena dari situlah prestasi bisa diukir.
Adilita Pramanti, S.Sos, M.Si selaku Kaprodi Sosiologi menegaskan bahwa program studi adalah “rumah” untuk semua mahasiswa sosiologi untuk menjunjung tinggisolidaritas, etika dan menumbuhkembangkan pribadi sociopreuner yang peduli terhadap social development dalam upaya pemberdayaan komunitas yang inovatif untuk mendorong perubahan sosial pada era masyarakat digital saat ini.
Rangkaian acara socio day ini adalah penyampaian materi socio green project dalam rangka mendukung unas go green, yang salah satunya menerapkan bahwa acara socio day tidak menggunakan kemasan air minum dalam plastik dan juga social statement mahasiswa sosiologi tentang forest fairs yang fokus pada masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan di berbagai daerah di indonesia.
Mahasiswa dan dosen secara bersama melakukan paparan hasil riset dan menyatakan sikap melalui hasil analisis data hasil dari e-questioner yang disebarkan pada mahasiswa dan dosen sosiologi untuk memberikan rekomendasi bagi agensisosial dalam penanggulangan dan manajemen kebakaran hutan di indoensia. Dilanjutkan dengan penyampaian materi dari bapak/ibu dosen sosiologi tentang sejarah berdirinya program studi sosiologi Unas yang merupakan prodi sosiologi tertua di jakarta serta peranan sosiologi dan perkembanganya, dilanjutkan tentang, konsep pengajaran dosen dan pembelajaran mahasiswa,sosialisasi beasiswa yang dapat diraih mahasiswa, sistem blended learning, dan kompetensi sosiologi yang wajib dicapai sebagai output dari surat keterangan pendamping ijazah.
Sebagai tradisi sosiologi, pengurus himasos kemudian menyerahkan baju almamater program studi sosiologi yang secara simbolis diberikan kepada perwakilan mahasiswa baru sebagai simbol bahwa mahasiswa baru sosiologi telah bergabung dan diharapkan dapat meneruskanperjuangan sebagai mahasiswa sosiologi yang bertridarma perguruan tinggi. Pada sesi akhir kegiatan socio day, dilaksanakan kegiatan mentoring dan diskusi ilmiah tentang teori sosiologi dan isu-isusosial. Para mentor kelompok-kelompok diskusi ini adalah para anggota himpunan mahasiswasosiologi (himasos) yang outputnya adalah karya tulis berupa buletin yang akan dipublish pada websiste program studi sosiologi. (ichmi)
Bagikan :