Jakarta (UNAS) – Pusat Studi Australia Universitas Nasional atau Center for Australian Studies (CFAS) resmi dibuka, ditandai dengan soft launching pada Senin (5/7) dengan tema yang bertajuk ‘Australia – Indonesia Relation: past, present and future’.
Kegiatan Soft Launching dan webinar, berlangsung secara virtual yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nasional, Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M dan didampingi oleh Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si.
Acara tersebut menghadirkan sejumlah sosok istimewa, seperti Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu H.E Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, Stephen Scot (Deputy Australian Ambassador to Indonesia), George Iwan Marantika (National President of Indonesia Australia Business Council), Prof. Paul AShton (University of Technology Sydney Australia), dan Prof. Richard Chauvel (Melbourne University Australia). Selain itu, ada juga pembicara dari akademisi, seperti Harry Darmawan, S.Hum., M.Si (Head of CFAS Universitas Nasional), Prof David Reeve (University of New South Wales Sydney, New South Wales Australia), dan Rizki Marman Saputra sebagai moderator webinar.
Dalam sambutannya, Ketua Pusat Studi Australia Harry Darmawan, S.Hum., M.Si menjelaskan bahwa Pusat Studi Australia berkomitmen dalam memajukan dan mengeratkan hubungan Australia dan Indonesia.
“Hari ini CFSA Studi UNAS melaksanakan soft launching, di mana sebelumnya telah di resmikan pada awal Juni lalu oleh rektor UNAS, ini adalah institusi yang berkomitmen untuk memajukan dan mengeratkan hubungan australia dan indonesia,” ujar Harry Darmawan, pada soft launching CFAS Universitas Nasiona via Zoom.
Pusat Studi Australia Universitas Nasional sebetulnya sudah diresmikan pada tanggal 3 Juni 2021 lalu. Rektor Universitas Nasional (UNAS) Dr. El Amry Bermawi Putera telah memberikan SK pendirian kepada Ketua Pusat Studi Australia Universitas Nasional, Harry Darmawan.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Australia, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo mengatakan sangat mendukung adanya pusat studi Indonesia-Australia di Universitas Nasional.
“Selaku pihak diberikan amanah oleh negara, saya sangat menyambut baik didirikannya pusat studi Indonesia Australia di Universitas Nasional,” jelas Dubes RI Untuk Australia, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo.
Yohanes menambahkan, pencapaian tersebut tentunya bukan hal bisa dicapai dalam semalam, karena merupakan kerja keras dari semua pemangku kepentingan. Yohanes berharap seluruh pihak bisa senantiasa memelihara dan memperkuatnya.
lanjut Yohanes, Pusat Studi Australia diharapkan bisa meningkatkan literasi di kalangan masyarakat Indonesia dan Australia, serta menjaga hubungan bilateral antar negara agar semakin kuat.
Pada kesempatan yang sama, Stephen Scot (Deputy Australian Ambassador to Indonesia) memberikan apresiasinya dan berharap Pusat Studi Australia bisa segera mengeksplorasi hubungan Australia – Indonesia.
“Saya ucapkan terimakasih atas dibukanya Pusat Studi Australia (CFAS) dan saya harap dapat melihat banyak dari Kerjasama ini dimasa depan, ini merupakan tantangan kita bersama, saya juga menantikan untuk membaca makalah penelitian dan artikel akademis yang akan segera dilaksanakan oleh Pusat Studi Australia tentang aspek-aspek hubungan Australia dan Indonesia serta bergabung dengan dialog acara masa depan yang mengeksplorasi hubungan Australia dengan Indonesia,” tutup Scot.(*TIN)
Bagikan :