{:id}Jakarta (UNAS) – Mahasiswa Pascasarjana Magister Biologi Universitas Nasional, Ahmad Baihaqi memenuhi undangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Gedung Sekretariat Jendral DPR RI, Senayan pada Kamis (17/11). Kegiatan Kopi Darat Blogger dan Netizen ini diadakan sekaligus untuk merayakan Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Ahmad Baihaqi, yang akrab disapa dengan Abay bertemu dengan beberapa Anggota DPR RI seperti Masinton Pasaribu dan Irma Suryani. Tujuan dari pertemuan tersebut untuk menjelaskan peran Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan keanekaragaman hayati DKI Jakarta .
“Selain sebagai estetika kota, RTH DKI Jakarta juga berperan sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati yang hidup di Ibu Kota. Keberadaan keanekaragaman hayati tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran bagi anak sekolah dan dapat dijadikan objek penelitian bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai keanekaragaman hayati perkotaan,” ungkap Abay.
RTH merupakan kawasan hijau dan tempat penuh tanaman yang berfungsi untuk sarana konservasi sumberdaya alam hayati serta ekosistemnya selain untuk keindahan tata ruang kota, penunjang kelestarian air, udara, dan tanah.
Menurut penelitian, RTH yang ideal di kota adalah 30% dari total luas area, sedangkan di DKI Jakarta total luas RTH hanya sekitar 10%. Dengan kondisi RTH DKI Jakarta yang tidak sesuai, maka perlu diadakan perluasan area untuk RTH DKI Jakarta agar dapat menunjang kehidupan keanekaragaman hayati di kota.
Peranan kampus sebagai RTH saat ini sangat diperlukan. Kampus adalah tempat untuk menimba ilmu, selain itu juga dapat digunakan sebagai RTH. Lingkungan di dalam kampus yang masih bisa untuk tanaman pepohonan rindang juga berperan penting sebagai RTH. Selain kampus, pekarangan rumah, taman-taman kota, arboretum maupun lapangan bola juga digunakan sebagai RTH.
RTH DKI Jakarta terbatas karena banyak lahan kosong dijadikan untuk pembangunan jalan, pemukiman, dan kebutuhan manusia lainnya. Kampus dan lingkungan sekitar pemukiman sebagai RTH sangat penting untuk menunjang kehidupan keanekaragaman hayati dan manusia.
Suasana lebih teduh dan nyaman karena melihat serta merasakan banyak pohon rindang yang hijau menjadi tempat yang nyaman bagi manusia maupun keanekaragaman hayati yang ada, karena hal tersebut diperlukan adanya pendataan keanekaragaman hayati yang berada di RTH DKI Jakarta.
Masinton Pasaribu dan Irma Suryani menyambut baik rencana pendataan keanekaragaman hayati RTH DKI Jakarta beserta hasil dari pendataan tersebut. Hasil pendataan akan dibuat seperti papan interpretasi mengenai keanekaragaman hayati yang berada di taman dan hutan kota DKI Jakarta serta akan dibuat papan larangan berburu satwa liar di lingkungan RTH tersebut.
Koordinator Divisi Kampanye dan Pendidikan Lingkungan Hidup Komunitas Tranformasi Hijau, Abay memberikan semangat untuk membuat RTH DKI Jakarta, “Mari bergerak bersama mengenalkan dan melestarikan keanekaragaman hayati Ibu Kota!”{:}{:en}Jakarta (UNAS) – Master Graduate Student of Biology Universitas Nasional, Ahmad Baihaqi came at the invitation of Indonesian Republic Legislature (DPR RI) at the Secretariat General of the Parliament Building, Senayan on Thursday (17/11).
Ahmad Baihaqi, who is familiarly called by Abay met with several members of parliament as Masinton Pasaribu and Irma Suryani. The purpose of the meeting was to explain the role of green open space (RTH) and the biodiversity of Jakarta.
“Beside being an aesthetics city, RTH Jakarta also serves as habitat for biodiversity that live in the capital. The existence of this biodiversity can be used as a learning tool for school children and can be used as the object of study for students who want to know more about urban biodiversity, “said Abay.
RTH is a green area where the place is full of plants that serve to means of conservation of natural resources and the ecosystem in order to make our city more beautiful so it can support our preservation of water, air, and soil.
According to research, the ideal green space in the city is 30% of the total area, while in Jakarta total area of green space is only about 10%. Because RTH condition in Jakarta wasn’t ideal, we need to hold the expansion area for RTH Jakarta in order to support the biodiversity’s life in the city.The role of the campus as the current green space is needed. Campus is the place to gain knowledge, but it also can be used as green space. Environment within the campus are able to plant shade trees also play an important role as a green space. Beside campus, yard, city garden, arboretum and the soccer field is also used as green space.
Jakarta RTH is limited because a lot of empty land is used for construction of roads, settlements, and other human needs. Campus and the surrounding settlements as RTH is very important to support biodiversity and human life.To make the atmosphere more calm and comfortable after seen and felt a lot of green leafy trees become a comfortable place for humans and biodiversity, because it is necessary to save the data about biodiversity in Jakarta.
Masinton Pasaribu and Irma Suryani agree to collect the biodiversity data with the data results. The results of the data collection will be made as a board interpretation on biodiversity in the garden and forest city of Jakarta and will be made boards a ban on hunting of wildlife in the RTH environment. Coordinator of Campaign and Environmental Education Green Community Transformation, Abay giving spirit to make RTH Jakarta, “Let’s move together to introduce and preserve our biodiversity !{:}
Bagikan :