Jakarta (UNAS) – Tahun 2014 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa No. 4 tahun 2014 tentang Pelestarian Satwa Langka untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem, sebagai sebuah upaya mendorong kesadaran dan perubahan perilaku dengan mengenalkan hukum- hukum Islam terkait perlindungan satwa langka yang dilindungi. Upaya ini memberikan dampak yang cukup besar dengan semakin maraknya kajian dan syi’ar Islam mengenai pesan-pesan konservasi di kalangan masyarakat. Upaya ini juga semakin dikuatkan melalui peningkatan kapasitas para dai dalam menyiapkan dakwah dan syiar terkait dengan upaya konservasi.
Sebagai salah satu penggagas permohonan fatwa No. 4 tahun 2014, PPI-UNAS terus berkomitmen mengusung terus sosialisasi secara intensif dan melakukan kajian, serta intervensi tambahan seperti da’wah lingkungan yang melibatkan Dai Forkodas, dan kegiatan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Pelestarian Alam (Yapeka). Kegiatan ini bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Non-Governmental Organization (NGO) setempat dan dibantu dari dana Hibah oleh DEFRA, ARC, WWF UK serta Universitas Nasional.
Dalam tindak lanjut sosialisasi Fatwa MUI No. 4 tahun 2014, tim PPI UNAS melakukan evaluasi dan monitoring pada Jumat-Sabtu (11-19/6) di sekitar SM Rimbang Baling. Hal ini untuk melihat sejauh mana dampak pelaksanaan kegiatan dakwah para dai dan pengaruhnya terhadap pemahaman masyarakat mengenai perlindungan alam dari sudut pandangan agama dan bagaimana media komunikasi yang dikembangkan dapat digunakan secara efektif dan mendorong proses perubahan pengetahuan dan persepsi masyarakat mengenai perlindungan satwa langka untuk keseimbangan ekosistem.
Kegiatan ini berlangsung di 8 desa yaitu Kebun Tinggi, Lubuk Bigau, Batu Sasak, Tanjung Permai, Gajah Betalut, Aur Kuning, Pangkalan Serai, Sungai Santai, dan Terusan.
“Adapun tujuan kegiatan ini adalah menggalang kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai risalah ajaran Islam melalui kegiatan konservasi dan perlindungan alam di SM Baling sebagai pelaksanaan Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam, Menumbuhkan kesadaran dan komitmen pemimpin pemerintahan, agama dan adat serta masyarakat setempat untuk melindungi satwa langka melalui kesepakatan dan aturan adat dan Meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat mengenai kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dan bersinergi dengan kelestarian alam,” ujar Ketua Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (Unas) Dr. Fachruddin Mangunjaya, M.Si dalam keterangannya.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan membatasi peserta yang hadir guna meminimalisir interaksi. (*DMS)
Bagikan :