JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan kualitas penulisan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa, Program Studi Teknik Fisika Universitas Nasional (UNAS) melangsungkan pelatihan Mendeley, pada Sabtu (24/11). Dalam pelatihan ini para mahasiswa belajar untuk memanajemen referensi sebagai salah satu persyaratan dalam karya tulis ilmiah. Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir yang akan melakukan tugas akhir skripsi.
“Mendeley merupakan sebuah platform yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja secara gratis untuk melakukan pengaturan terhadap preferensi dalam sebuah penulisan. Mendeley ini memungkinkan untuk memperkaya sumber referensi riset, dan mengelola tulisan sesuai prosedur pengutipan dan sitasi yang benar,” ujar salah satu dosen Teknik Fisika UNAS, Dr. V. Vekky R. Repi, S.T., M.T., saat ditemui diruangannya usai acara.
Vekky yang juga Mendeley Advisor itu menambahkan, Mendeley lebih mempermudah penulis dalam menyelesaikan karya tulisnya, tak hanya itu, dengan adanya Mendeley maka penulis bisa memahami perkembangan riset terkini mengingat platform ini terhubung dengan berbagai peneliti diseluruh dunia.
“Platform ini sudah sangat kompetibel sekali untuk standar mahasiswa. Selain mempermudah bagi mahasiswa yang baru dalam menulis, juga memudahkan pembimbing tugas akhir untuk mengecek validasi terkait referensi sitasi yang dilakukan mahasiswa. Sehingga bisa terhindar dari tindakan plagiasi,” imbuhnya.
Dengan menggunakan platform ini, tulisan penulis secara otomatis akan terlink dengan sendirinya. Apalagi, saat ini sudah ada versi online dari Mendeley sehingga dimana pun berada peneliti dapat membuka Mendeley dan mengupdate referensi-referensi yang ingin ditambahkan.
Menurutnya, dengan adanya pelatihan Mendeley ini mahasiswa bisa mengikuti perkembangan teknologi terutama dalam dunia akademik, serta menerapkan sifat yang jujur terhadap hasil karya tulis orang lain dengan mencantumkan referensi. “Dengan ini diharapkan mahasiswa yang tadinya idenya hanya membaca, atau menjiplak saja, mereka bisa segera mencantumkan referensi dan menjaga karya tulis peneliti lainnya. Nilai akademiknya disitu,” jelas Vekky.
Untuk kedepannya, ia berharap pelatihan ini tidak hanya sebatas di dalam prodi saja, tetapi juga bisa diterapkan di seluruh fakultas di UNAS. Ia juga berharap para dosen UNAS juga bisa mengikuti pelatihan ini untuk menunjang tugas pokoknya terutama dalam hal penelitian dan jurnal-jurnal ilmiah.
Vekky berharap, para mahasiswa UNAS bisa selalu melakukan kegiatan akademik yang benar, sitasi yang benar, serta referensi yang benar dan tidak berbuat plagiat. “Ide itu muncul dari membaca karya orang lain atau berinteraksi, tetapi kita tidak bisa mengklaim ide itu menjadi milik kita. Kita harus berani jujur dan menuliskan referensi itu sebagai bentuk penghargaan terhadap ide orang lain,” tutupnya.(*NIS)