Jakarta (UNAS) – Proses pembelajaran daring yang ditawarkan oleh Ditjen Dikti Kemdikbud melalui Learning Management System (LMS) SPADA Indonesia perlu persiapan dari para tenaga pengajar. Setelah diadakannya penyuluhan dan pelatihan LMS SPADA untuk para dosen pada Jumat (9/4), Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional (BPM Unas) kembali mengadakan kegiatan sebagai bentuk monitoring.
Pelaksanaan kegiatan ini untuk menyelaraskan video pembelajaran para dosen, sebagai salah satu poin klasterisasi. Selain itu, juga ada pembahasan teknik yang harus dipenuhi dalam pengisian LMS. Para dosen diberikan fasilitas pembuatan video yang dibantu oleh UPT Marketing & Public Relation dan dapat pula membuat video pembelajarannya sendiri.
Kepala Bidang Evaluasi Capaian dan Pengembangan Standar Mutu BPM UNAS, Muhani, S.E., M.Si.M., mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menstandarisasi video pembelajaran agar hasilnya seragam antar dosen dan juga sesuai ketentuan standar dari Dikti.
“Kedua, untuk menyelaraskan apa yang dituangkan di dalam LMS sesuai dengan peta program yang telah disusun dari masing-masing dosen yang disesuaikan dengan peraturan Dikti”, tambahnya pada hari Jumat (9/4).
Kegiatan yang dilaksanakan secara luring di ruang Teater UNAS juga untuk memberikan praktek langsung pengisian LMS kepada para dosen. Dalam pembuatan video pembelajaran dan pengisian LMS sesuai arahan Dikti, Muhani berharap pembelajaran daring kali ini Universitas Nasional bisa mendapatkan point dari klasterisasi.
“Nanti Dikti akan melakukan penilaian untuk melihat apa saja di dalam LMS. Diharapkan aktivitas yang ada di peta program harus sama dengan yang ada di dalam LMS”, ujarnya (*ARS)
Bagikan :