Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional mendorong para dosen untuk meningkatkan produktivitas dalam menulis karya ilmiahnya di jurnal Nasional dan Internasional yang terindeks bereputasi serta membimbing para dosen dalam menulis karya ilmiah yang baik dan benar. Menyikapi hal itu, Fakultas Hukum mengadakan kuliah umum dengan tema “Strategi Menulis Di Jurnal Nasional Terakreditasi dan Internasional” pada Rabu, (23/6) melalui aplikasi zoom meeting.
“Topik ini sengaja kami pilih, karena memang penulisan artikel ilmiah itu gampang-gampang susah. Mudah bagi yang terbiasa menulis dan memiliki referensi yang memadai serta mampu menangkap isu-isu aktual untuk dituangkan dalam tulisan tapi yang tidak biasa menulis, rasanya menyiksa mulai dari substansi dari penulisan tersebut jadi ini bukan masalah yang mudah,” ujar Dekan Fakultas Hukum UNAS Prof. Dr. Basuki Rekso Wibowo, S.H., M.S. dalam sambutannya.
Ia menuturkan bahwa baik kampus negeri maupun swasta sama-sama memiliki kesulitan dalam menulis di jurnal yang bereputasi. Sehingga diperlukan suatu kiat-kiat atau tips bagi para dosen agar mampu menulis jurnal ilmiah yang baik dan benar.
“Lebih-lebih menulis di jurnal yang bereputasi apalagi jurnal yang internasional atau terindeks scopus ini menjadi keluhan umum di kalangan perguruan tinggi tanpa terkecuali baik di kampus negeri maupun swasta yang sama-sama mengalami kesulitan menulis di jurnal yang terindeks scopus atau jurnal internasional. Tentu hadirnya narasumber pada kegiatan ini, dapat memberikan pengalamannya dalam menulis bagaimana kiat-kiat atau tips yang mungkin bisa diikuti oleh para dosen,” ucapnya.
Basuki pun berharap, para dosen mampu untuk meningkatkan produktivitas dalam menulis di jurnal Nasional maupun Internasional yang bereputasi. “Saya berharap para tenaga pendidik atau dosen dapat meningkatkan produktivitasnya menulis karena tanpa menulis maka seorang dosen hanya jadi pengajar,” harapnya.
Kegiatan ini menghadirkan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Dr. Irwansyah, S.H., M.H. sebagai narasumber. Dalam paparannya, Irwansyah mengatakan kegiatan ini mengupas tuntas tata cara penulisan dan substansi isi dari sebuah artikel ilmiah untuk publikasi nasional maupun internasional. Mulai dari penentuan judul, afiliasi institusi, abstrak, konsep, teori, norma, introduction sampai referensi harus mengikuti tata penulisan jurnal nasional dan internasional secara umum.
Ia juga memaparkan kelemahan para dosen dalam menulis karya ilmiah sehingga tidak lolos dalam jurnal bereputasi. “Pastikan tulisan itu adalah hal yang baru, bukan duplikasi dari yang sebelumnya oleh karena itu kelemahan kita (Indonesia) dalam menulis adalah rata-rata tulisan kita itu berbasis telaah konsepsional biasanya temuan itu tidak terlalu tegas makanya kenapa diluar negeri maju jurnalnya berkembang juga risetnya karena mereka tidak mau menerima tulisan yang tanpa riset,” kata Irwansyah.
Selain itu, lanjutnya, kelemahan lain adalah para penulis tidak merujuk kepada riset-riset terdahulu. “Padahal ini untuk mengukur kesenjangan risetnya harus membaca riset terdahulu dan itu ditampilkan pada pendahuluan apa kelebihan riset sebelumnya,” jelasnya. Ia pun menyarankan agar dalam menulis penting untuk menyertakan riset terdahulu sebagai referensi dan memperhatikan ruang lingkup penulisan.
Kegiatan yang di moderatori oleh Dosen Fakultas Hukum UNAS Dr. Hamrin, S.H., M.H., M.Si. (Han) ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Hukum UNAS Dr. Mustakim, S.H., M.H., Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UNAS Cucuk Endratno, S.H., M.H., para civitas akademika UNAS. (*DMS)
Bagikan :