Tahun ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Nasional Baketball Club mengusung tema “Bring Your School to be the Champion”.
Jakarta (UNAS) – Pertandingan basket bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) se � JABODETABEK kembali digelar. Tahun ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Nasional Baketball Club mengusung tema “Bring Your School to be the Champion”.
Dalam ajang kesebelas yang digawangi oleh UBC ini, sudah ada 18 sekolah yang siap bertanding, yakni SMAN 22 Jakarta, SMK Putra Bangsa, SMAN 105, SMAN 93, SMAN 54, SMKN 2 Depok. SMAN 82, SMAN 4 Bogor, SMAN 67, SMKN 48, dan SMAN 103. “Dari delapan belas sekolah yang sudah mendaftar dan memenuhi syarat, jadi ada 12 tim putera serta 7 tim puteri yang akan diadu untuk memperebutkan piala tetap rektor,” papar Ketua Pelaksana kegiatan, Riri Kumala Dewi saat ditemui disela pembukaan UNAS CUP 2013 di Gedung Serba Guna Unas, Sein (10/6).
Sebelumnya, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Universitas Nasional, Drs. Monang Djihado, BA, S.IP mengungkapkan bahwa turnamen basket UNAS CUP 2013 ini merupakan salah satu kegiatan yang sejalan dengan rencana Unas dalam pengembangan kurikulum, dimana Unas akan memasukkan mata kuliah wajib pilihan, salah satunya adalah olahraga. “Kegiatan olahraga semacam ini sangat berguna untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri manusia. Dalam hidup, perlu keselarasan dan keseimbangan agar berjalan dengan baik, terlebih melalui perlombaan seperti ini siswa akan mendapat banyak pelajaran tentang kerjasama tim, rasa menerima dan berbagi, juga mengasah jiwa ksatria mereka untuk menghadapi apapun hasil yang diterimanya nanti,” imbuh Monang dalam sambutannya.
Dalam turnamen yang belangsung selama 10 hari sejak 10 – 22 Juni 2013 tersebut, para peserta akan bertanding dan memperebutkan piala bergilir Rektor Universitas Nasional dan gelar juara I, II, III, serta Most Valuable Player atau pemain dengan mencetak poin terbanyak. Tidak hanya itu, para juara nantinya juga akan menerima uang pembinaan yang sudah disiapkan oleh panitia.
“Kami berharap peserta dapat bermain secara sportif dan sehat. Biasanya dalam bertanding kita suka terbawa emosi, tapi kan mereka sudah menjadi siswa SMA dimana saat tersebut adalah titik balik bagi kita untuk dapat mengatur dan mengendalikan ego masing – masing,” pungkas Riri.
Bagikan :