Jakarta (UNAS) – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional menyelenggarakan seminar kesehatan nasional dengan tema “Peningkatan Pelayanan Perawat dan Bidan Melalui Keahlian Modern Wound Care dan Herbal Medik di era Revolusi Industri 4.0” di Auditorium blok 1 lantai 4 UNAS, Sabtu (18/1). Seminar ini merupakan kegiatan penutup dari dies natalis Fakultas Ilmu Kesehatan ke 13.
Turut hadir dalam acara ini Dokter RS. Hasan Sadikin Bandung Dr. Dodi Suardi Sp.OG(K), Dosen STIKES Dharma Husada Biben Fikriana, S.Kep., M.Kep., CWCAA, Direktur Metcovazin PT. Pohon bidara medika Ns.Kana fajar S.kep. WOC(ETN), Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr.Retno Widowati, M.Si., Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. Rukmaini, SST., M.Keb. serta para dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Dalam pernyataannya, Dosen STIKES Dharma Husada Biben Fikriana, S.Kep., M.Kep., CWCAA mengatakan, dalam industri 4.0 ini penting bagi tenaga kesehatan beralih menggunakan digital dalam memberikan jasa kesehatan. Menurutnya, saat ini semua sudah beralih ke digital dan setiap orang menginginkan kemudahan, praktis, dan cepat.
“Saat ini kebutuhan manusia lebih banyak ke sifatnya memanjakan dimana semua serba praktis, cepat dan mudah hanya melalui gadget termasuk pelayanan kesehatan,” ujar Biben.
Pesat nya perkembangan teknologi, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin termasuk dalam dunia kesehatan. Dengan adanya industri 4.0 ini telah muncul beberapa aplikasi kesehatan yang memudahkan pasien dalam mengontrol kesehatan.
“Jadi tugasnya membuat simple pelayanan yang diterima oleh pasien, pasien ingin dimudahkan itulah trend saat ini. Hingga lahirlah beberapa transformasi health care, seperti Contoh 4.0 terhadap kesehatan adanya halodoc.com, mediku, wocare, dokterbabe, bidan sehati, dan hallo bidan. berbagai aplikasi tersebut menyediakan berbagai pelayanan seperti KB, pemeriksaan kehamilan, pendidikan kesehatan, penawaran obat herbal, ataupun pendidikan tentang herbal. Apapun jenis pelayanan yang diberikan yang terpenting adalah pelayanan yang prima kepada pasien baik itu keperawatan maupun bidan,” kata nya.
Biben menambahkan, meskipun dunia kesehatan sudah berkembang dengan terintegrasi dengan perkembangan teknologi namun masih terdapat beberapa tantangan. Biben menyebut ada lima tantangan kesehatan dalam perkembangan industri 4.0 saat ini yaitu, Supply and demand, Fragmented lanscape, Legacy IT infrastructure, people & culture, Goverment Regulation. “Sehingga ini menjadi perhatian khusus bagi kita untuk menjawab tantangan tersebut,” katanya.
Ia pun mendorong para mahasiswa yang berkeinginan membuka jasa pelayanan kesehatan atau yang sudah memiliki tempat praktik kesehatan untuk membuat platform kesehatan sehingga sejalan dengan arus industri 4.0 serta dapat maksimal dalam melayani masyarakat.
“Yang tadinya menunggu pasien, sekarang harus menjemput pasien dengan mengubah usaha nya menjadi digital karena dengan digital kita dapat memberikan pelayanan secara maksimal,” pungkas Biben
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. Retno Widowati, M.Si. menyatakan bahwa seminar kesehatan ini merupakan refleksi dari visi program studi yang ada di lingkungan fakultas ilmu kesehatan.
“Tema seminar nasional hari ini juga berkaitan dengan apa yang kita inginkan dari visi masing-masing program studi dari wound care maupun herbal medik sebagai salah satu spesifik atau kegiatan yang di inginkan pada visi kebidanan complementer,”
Retno pun berharap dengan diselenggarakannya seminar kesehatan nasional ini, mahasiswa dapat mendapatkan ilmu pengetahuan baru serta dapat di implementasikan di dunia keperawatan dan Kebidanan. “Saya berharap semua dapat diikuiti dengan baik bermanfaat dan tentunya mendapat ilmu pengetahuan yang baru dan insyaAllah dapat di praktikan didalam keperawatan maupun kebidanan,” ucap Retno.
Dies Natalis Fakultas Ilmu Kesehatan ke 13
Selain mengadakan seminar, Fakultas Ilmu Kesehatan juga merayakan hari jadinya yang ke 13 dengan melakukan pemotongan tumpeng yang dilakukan langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. Retno Widowati, M.Si. bersama dengan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. Rukmaini, SST., M.Keb.
“Acara ini memang menjadi acara puncak dari seluruh kegiatan dies natalis Fikes yang ke 13, Berdasarkan SK Ketua Yayasan YMIK tahun 2007 fikes ini berdiri dan sudah 13 tahun dan baru pertama kali ini kita merayakan dies natalis ke 13 ini adalah angka keberuntungan,” tutur Retno.
Retno mengatakan, selama 13 tahun Fakultas Ilmu Kesehatan sudah mengalami banyak kemajuan sehingga saat ini memiliki tiga program studi. Selain itu, dari sisi dosen maupun mahasiswa juga sudah banyak kemajuan. Menurutnya, hal tersebut terlihat dari terus diadakannya pelatihan maupun workshop secara rutin.
“Terima kasih kepada seluruh dosen, seluruh pimpinan dan jajarannya yang telah mendukung program-program di fikes ini sehingga berjalan dengan baik, lancar dan alhamdulillah banyak hal kemajuan yang sama sama kita rasakan yang tadinya berada dikampus pejaten sekarang pindah ke kampus menara 2, mudah-mudahan menjadi berkah, bermanfaat. mahasiswa juga akhirnya memiliki kompetisi dari sebelum-sebelumnya. Mudah-mudahan fikes terus maju, mahasiswanya maju, dosennya juga tetap maju” tutupnya.
Adapun rangkaian kegiatan dies natalis Fakultas Ilmu Kesehatan yang ke 13 ini diantaranya kegiatan Donor darah yang diselenggarakan pada 28 November, lomba video edukasi kesehatan, poster, lomba menyanyi tingkat nasional untuk mahasiswa kesehatan seluruh Indonesia. (*DMS).
Bagikan :