Jakarta (UNAS) – Popularitas lagu “Kokoro no Tomo” di Indonesia pada era 1980-an menarik perhatian Yuki Aikawa, sutradara film dokumenter Sekai Uta Tabi (World’s Song Journey) dari stasiun televisi NHK Jepang. Aikawa ingin mengetahui apakah setelah beberapa dekade, lagu-lagu Jepang masih diminati oleh masyarakat Indonesia. Bersama grup musik indie Jepang, Ojisan to Komusume, mereka mengunjungi berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mencari jawabannya.
Universitas Nasional (UNAS) menjadi salah satu tujuan kunjungan tim NHK Jepang pada Selasa, 1 Oktober 2024. Pilihan ini didasarkan pada sejarah panjang Fakultas Bahasa dan Sastra, khususnya Program Studi Sastra Jepang, serta penghargaan yang pernah diterima Sutan Takdir Alisyahbana dari Kaisar Hirohito pada tahun 1990. Tim NHK meliput latihan Shiro Ongakubu, grup musik ekstrakurikuler mahasiswa Sastra Jepang UNAS, yang berlangsung di Edupark kampus.
Kegiatan liputan ini memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk berinteraksi hangat dengan tim NHK Jepang. Selain menyanyikan beberapa lagu Jepang bersama, mahasiswa juga berkesempatan mempraktikkan kemampuan bahasa Jepang mereka. Latihan tersebut berlangsung penuh antusiasme dan menjadi momen yang sangat berkesan bagi para mahasiswa.
Setelah proses pengambilan gambar selesai, Yuki Aikawa dan timnya beramah tamah dengan Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Dr. Somadi, Ketua Program Studi Sastra Jepang, Dr. Wawat Rahwati, dan Ketua Pusat Pengkajian Jepang, Fadhilah, M.Hum. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Somadi menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran berharga bagi mahasiswa.
“Semoga kesempatan ini menjadi pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa, baik dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang maupun dalam memahami budaya Jepang lebih mendalam,” ujar Dr. Somadi. Yuki Aikawa pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Universitas Nasional atas kesempatan dan sambutan hangat yang diberikan selama kegiatan peliputan. Liputan ini menjadi bagian dari dokumenter World’s Song Journey, yang menggambarkan perjalanan lagu-lagu dunia dan penerimaannya di berbagai negara. Diharapkan, pengalaman ini dapat mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Jepang melalui seni dan musik. (FBS)
Bagikan :