Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional bersama dengan Asosiasi Ilmuwan Administrasi Indonesia (AsIAN) mengadakan Seminar dan Kongres ke 4 dengan tema “Reinstall-Sistem Ketatanegaraan Indonesia : Perspektif AsIAN”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (7/12) di Auditorium Cyber Universitas Nasional.
Ketua Panitia Seminar dan Kongres Dr. Ahmad Muksin, M.Si., menyampaikan bahwa AsIAN merupakan organisasi ilmuwan yang anggotanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Perjalanan ini sangat panjang tentunya, kami mendatangi berbagai lembaga Negara untuk berdiskusi bersama karena AsIAN ini anggotanya banyak dan berasal dari berbagai daerah. AsIAN juga selain terdiri dari ilmuwan Administrasi Negara juga ingin mengembangakan guyub bagi sesame anggotanya”, kata Ahmad.
Sementara itu, sebagai ketua umum AsIAN Afriva khaidir, M.hum.,MAPA. Ph.D., mengatakan memiliki 26 biro daerah di dalam keorganisasian. “Secara geografis AsIAN ini sangat luas, seminar dan kongres pada kali ini membahas mengenai keakademian, karena sudah mendekati pemilu saya harap hasil dari seminar dan kongres ini dapat memberikan insight baru bagi pemangku kepentingan,”, tuturnya.
Sebagai Tuan rumah kegiatan, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Prof. Dr. Eko Sugiyanto, M.Si., memberikan sambutan hangat kepada pengurus AsIAN sekaligus membuka kegiatan secara resmi dengan ditandai oleh pemukulan gong. “Kegiatan ini menjadi tanggung jawab kami, karena saya juga menjadi salah satu anggota AsIAn, maka saya menyambung hangat kehadiran Bapak dan Ibu dalam Seminar dan Kongres ke 5 ini”, paparnya.
Hari sebagai speaker Deputi V Staf Kepresidenan Dra. Jaleswari Pramodhawardani.,M.Hum., berpesan bahwa Indonesia memiliki empat pondasi yang harus teguh dalam menjalankannya. “Memasuki usia ke 78 Indonesia dasar Negara harus teguh pada pondasi konsensus nasional yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, NKRI dan Semangat Kebhinekaan. Empat inui adalah pondasi penting untuk dilaksanakan dan diamalkan untuk mewujudkan cita-cita Negara yang harus berjalan kearah yang lebih baik”, pungkasnya.
Seminar dan Kongres menghadirkan Tujuh narasumber nasional yang masing-masing mengeluarkan pandangannya terhadap isu administrasi Negara, yaitu : Prof. Dr. H.Hanif Nurcholis, M.Si dari Universitas Terbuka, Prof. Dr. Slamet Rosyadi, M.Si., dari Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Prof, Dr. Encep Syarief Nurding, S.H, M.Pd.,M.Si., dari Pendidikan Indonesia Bandung, Prof. Dr. Thomas Bustomi,M.Si., dari Universitas Pasundan Bandung, Prof. Dr. Sri Haryaningsih,M.Si., dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof. Kumba Digdowiseiso, M.APP, Ec., P.hD., dari Universitas Nasional Jakarta secara on site dan Prof. Dr. Hardi Warsono, MTP., dari Universitas Diponegoro Semarang melalui ZOOM meeting.
Dalam kegiatan juga terdapat MoU dan MoA AsIANdengan : FISIP UNAS, UPI, FISIP Universitas Sam Ratulangi, FISIP Universitas Tanjungpura, dan FISIP universitas KAPUAS Sintang.(TIN)
Bagikan :