Dalam hajatan besarnya, Indonesia mempromosikan 10 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang sebelumnya telah dipilih melalui seleksi proposal berisi keunggulan dan ragam program yang dapat ditawarkan kepada calon mahasiswa asing, khususnya Yordania. |
Jakarta (UNAS) – Pendidikan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan. Selain bermanfaat bagi pengembangan dan kualitas diri, di sisi lain pendidikan juga dapat menjadi satu sektor penting dalam mempromosikan dan menambah devisa suatu negara. Contohnya saja seperti yang dilakukan oleh Indonesia dalam pagelaran besarnya di Yordania beberapa waktu lalu.
Dinas Pendidikan Tinggi (DIKTI) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman menyelenggarakan International Higher Education Expo (IHEE) 2012 selama 3 hari sejak 8 Juli – 10 Juli, dan menjadikan kegiatan tersebut kedalam satu rangkaian pagelaran besar bertema “Indonesian Expo III 2012” yang terdiri dari Indonesian Product Exhibition (IPE), Indonesian Cultural Show (ICS), dan Indonesian Film Festival (IFF). Dalam hajatan besarnya, Indonesia mempromosikan 10 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang sebelumnya telah dipilih melalui seleksi proposal berisi keunggulan dan ragam program yang dapat ditawarkan kepada calon mahasiswa asing, khususnya Yordania. Universitas Nasional, bersama sembilan universitas lainnya yaitu Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanudin, Universitas Muhammadiyah Semarang, Institut Teknologi Surabaya, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Gajah Mada dan Universitas Padjajaran berhasil menjadi perwakilan dalam pameran Indonesia di bidang pendidikan. “Saya merasa sangat senang dan bahagia, saya berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan ketertarikan orang asing khususnya dari Yordania untuk berkunjung ke Indonesia, baik untuk berwisata, bisnis, maupun menempuh pendidikan. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh pada perolehan devisa Indonesia,” ungkap Duta Besar Indonesia untuk Amman, Zainulbahar Noor saat menyambut delegasi peserta pameran pendidikan Indonesia di kediamannya, Jum’at (6/7). Tidak hanya itu, Zainul juga berharap kesepuluh delegasi ini dapat berkontribusi dalam pembekalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di KBRI Amman. Seperti pemberian penyuluhan ke daerah-daerah “penghasil” TKI di Indonesia tentang bagaimana seluk beluk hukum jika suatu hari mereka menghadapi masalah dengan majikan atau pembekalan bahasa asing dan wawasan. “Dilema yang dihadapi TKI saat ini semakin runcing, mereka tidak bisa pulang lantaran terikat kontrak dengan atasan mereka. Oleh karena itu, acara ini juga sebagai alat pendongkrak citra Indonesia yang mulanya hanya dikenal sebagai negara pengekspor “pembantu”, bukan sebagai negara “turis” atau yang lainnya,” imbuh Zainul. Untuk mewujudkan harapan tersebut, tim Universitas Nasional, yang diwakili oleh Kepala Divisi Kerajasama Internasional, M.A Inez Sapteno dan delegasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Marketing & Public Relations Unas, Indah Lestari, S.Sos memperkenalkan program unggulan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kepada warga Yordania. “Selain mempromosikan bahasa Indonesia di kancah Internasional, tentunya bahasa Indonesia akan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai bagi para penutur asing ketika mereka memantapkan diri untuk belajar di Indonesia,” papar Indah saat ditemui di Ruang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Marketing & Public Relations Unas, Selasar Blok I Lantai 3 sesampainya di tanah air, Senin (16/7). Inez menambahkan, salah satu tujuan jangka pendek Unas dengan mengikuti kegiatan ini adalah untuk memahami pengembangan program kerjasama universitas di Amman dan universitas – universitas di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. “Kegiatan ini dapat memudahkan untuk mengidentifikasi peluang kerjasama internasional dengan memperhatikan keunggulan program studi dan kepakaran yang dimiliki Unas,” imbuh Inez. Tidak hanya mengikuti pameran pendidikan di KBRI Amman, seluruh delegasi Perguruan Tinggi Indonesia ini pun diajak berkunjung ke dua Universitas di Yordania, yaitu University of Jordan dan Yarmouk University. Menariknya, kunjungan tersebut turut dimeriahkan dengan dipertunjukkannya tarian tradisional Indonesia dan alat musik tradisional khas Jawa Barat, yaitu angklung oleh group kesenian dari Indonesia bernama “Kreasindo”. (Herlina, A.Md. ) |
Pusat Pengkajian Jepang Adakan Sosialisasi Program Internship Bersama IFEME
Bagikan : Baca Juga : Peringati Hari Kehidupan Alam Liar Sedunia Mahasiswa Magister Biologi Lakukan Pengamatan Burung di Lingkungan