JAKARTA (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017 melalui Program Pengenalan Kampus, yaitu Pendidikan Character Building. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari pada 30 Agustus – 2 September 2016 ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kampus dan sistem pendidikannya, namun juga membentuk karakter dan integritas mahasiswa. Kegiatan ini turut melibatkan trainer dari luar negeri.
Pada kegiatan ini, mahasiswa mengenal kampus Universitas Nasional melalui berbagai materi yang disampaikan oleh para praktisi dan dosen di dalam kelas. Materi meliputi Pengenalan Sistem Perguruan Tinggi (PSPT), Budaya Akademik (Academic Culture), Rekam Jejak Universitas Nasional dan Akademi-Akademi Nasional serta Pembentukan mindset kewirausahaan. Tak hanya itu, kesadaran untuk cinta tanah air juga ditanamkan melalui materi Wawasan Kebangsaan (National Awareness), serta pemberian softskill meliputi materi Kepemimpinan & Organisasi (Leadership & Organization), Kemampuan Interpersonal (Interpersonal Skill), Softskill & Integrity.
“Kami berkomitmen untuk mendidik mahasiswa agar memiliki karakter, integritas berlandaskan moral dan etika bangsa. Karena itu mahasiswa Universitas Nasional diharapkan tidak hanya menguasai teknologi baru, hardskill, namun juga memiliki softskill yang mumpuni,” ungkap Rektor Universitas Nasional, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A.
El Amry menambahkan, mahasiswa baru tidak perlu khawatir mengikuti program pengenalan kampus Universitas Nasional, karena kegiatan ini bukanlah Ospek dan jauh dari kegiatan yang melibatkan kekerasan fisik dan mental yang menjadi momok selama ini. Hal ini sesuai dengan himbauan dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek DIKTI) melalui Keputusan Dirjen Dikti No.25/DIKTI/Kep/2014 tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru.
“Kami sudah melakukannya kegiatan pengenalan kampus tanpa Ospek sejak 3 tahun yang lalu. Kegiatan ini fokus kepada proses pendewasaan dan pembelajaran, dilakukan secara tertib dan tidak ada kekerasan fisik atau mental di dalamnya,” imbuhnya.
Untuk membangun dan membentuk karakter mahasiswa, UNAS mendatangkan ahli softskill dari Malaysia, Prof. Dr. Mohd. Salleh Aman dan pakar konseling Dr. HM. Ray Akbar, M.A. Prof. Saleh Aman merupakan pakar softskill asal Universiti Malaya, Malaysia yang turut menjadi trainer dalam pelatihan tersebut.
Program Pengenalan Kampus Universitas Nasional, melalui Pendidikan Character Building ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dan menjadi prasyarat untuk mengikuti sidang skripsi. Kegiatan ini terbagi menjadi tiga shift, yaitu pagi, siang dan sore. Shift pagi dan siang diperuntukkan bagi mahasiswa program kelas regular. Sedangkan mahasiswa program kelas karyawan pada sore hari. Mahasiswa yang sudah selesai pada shiftnya diperkenankan pulang, dan tidak ada aktivitas di luar ruangan.
“Kami ingin membuat kegiatan ini senyaman mungkin bagi mahasiswa baru. Mereka datang, duduk nyaman di kelas dan menikmati materi yang disampaikan. Diskusi mengalir dalam kelas, tanpa ada tekanan ataupun kekerasan,’’ ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Nasional, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T
Salah satu mahasiswa baru dari Fakultas Ilmu Hukum, Dewi Mayang Sari mengaku nyaman mengikuti program pengenalan kampus yang dilakukan oleh Universitas Nasional. Dewi pun membandingkan kegiatan pendidikan character building UNAS dengan ospek yang ada di bayangannya.
“Perbandingan antara character building dengan ospek ada pada suasana tertekan dan mencekam yang dirasakan oleh mahasiswa baru. Ospek biasanya menjadi ajang balas dendam para senior kepada adik-adik kelasnya. Dalam pendidikan character building saya merasakan suasana yang lebih nyaman, lebih menarik dan saya tidak merasa tertekan. Kegiatan ini mengubah paradigma saya tentang kegiatan pengenalan kampus yang selama ini ada. Hari ini saya belajar tentang sistem di perguruan tinggi, budaya akademik yang ada di kampus ini,” papar Dewi.
Sedangkan menurut Syofinakia, mahasiswa baru program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika (FTKI), Pendidikan Character Building lebih tertib prosesnya dibanding ospek. “Character Building lebih rapih dan lebih tertib dalam prosesnya dibandingkan dengan Ospek. Character building ini lebih menambah pengetahuan saya tentang Universitas Nasional, lebih banyak mengenal teman-teman mahasiswa yang baru dan Saya lebih memilih character building dibandingkan dengan ospek karena lebih nyaman dan menarik “
Bagikan :