JAKARTA [UNAS] – Mahasiswa dan dosen Universitas Nasional (UNAS) menyambut kedatangan delegasi University Malaysia Sabah (UMS), untuk Menyelenggarakan diskusi Internasional dengan tema “ASEAN After Five Decades” dilaksanakan di Ruang Aula Blok 1 Lantai IV Universitas Nasional, Selasa (17/5).
Diskusi ini membahas tentang peran ASEAN terhadap berbagai masalah yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara, baik masalah satu negara maupun masalah beberapa negara secara berkaitan. Yogi Muhammad Akbar mahasiswa UNAS Prodi Hubungan Internasional dan Nurul F mahasiswa UMS sama-sama memaparkan tentang masalah pengungsi Rohingya, tetapi Yogi menambahkan permasalahan Terorisme dan Pembajakan didalam pemaparannya..
Hasil diskusi menyimpulkan bahwa peranan ASEAN diberbagai masalah yang ada di negara-negara anggotanya masih belum dapat diharapkan, karena ASEAN kurang tanggapnya terhadap masalah-masalah tersebut. Secara tidak langsung dapat dikatakan ASEAN seperti tidak peduli dengan permasalahan yang ada di negara-negara anggotanya.
Menurut dosen Prodi Hubungan Internasional UNAS Hendra Maujana Saragih, S.I.P., M.Si. mengatakan bahwa semua negara-negara Asia Tenggara menaruh asa dalam pembentukan ASEAN. Namun lambat laun pembentukan ASEAN dapat dikatakan hanya sebuah lembaga saja tetapi belum berperan bagi negara-negara anggotanya.
“ASEAN memang dalam teorinya menunjukan bahwa negara-negara anggota adalah satu rasa, namun pada kenyataannya berbanding terbalik dengan penerapannya. Tanpa mengerti apa yang ada dibalik semua ketidak sigapan ASEAN terhadap masalah-masalah yang terjadi di negara-negara anggotanya.”, ujarnya.
Kedua pihak berharap ASEAN harus lebih memperhatikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di negara anggota tersebut, dengan membantu penyelesaian atau memfasilitasi masalah diwilayah negara-negara Asia Tenggara.
Bagikan :