Jakarta (Unas) – Guna meningkatkan kualitas pengajaran di perguruan tinggi, Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Nasional lakukan webinar penerapan ISO 21001:2018, pada Sabtu (27/02). Kegiatan yang berlangsung via zoom meeting ini diikuti oleh dosen dan staff di lingkungan FTS Unas.
Narasumber dalam kegiatan ini, Drs. Puji Hartoyo, M.Si. mengatakan, ISO 21001:2018 merupakan standar sistem manajemen untuk organisasi pendidikan di dunia yang telah dipublikasikan pada tahun 2018 lalu. Sistem ini memberikan panduan tentang bagaimana kualitas dalam lingkungan pendidikan, untuk membantu memberikan pelayanan yang lebih baik.
“Tujuan dari ISO 21001:2018 ini juga memenuhi kebutuhan dan harapan peserta didik agar memperoleh manfaat baik dari layanan pendidikan, serta membantu lembaga pendidikan agar berjalan sesuai visi dan misinya, sehingga mengarah pada pendidikan yang baik, kuat, dan memberikan pengaruh positif,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, sistem ini juga dapat mengevaluasi sejauh mana layanan pendidikan dapat memenuhi persyaratan peserta didik, sehingga kedepannya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi persyaratan.
Selain itu, ISO 21001:2018 memiliki 11 prinsip yang harus dijalankan yakni focus on learners and other beneficiaries, visionary leadership, engagement of people, process approach, improvement, evidence-based decisions, relationship management, social responsilibity, accessibility and equity, ethical conduct in education, dan data security and protection.
“Kesebelas prinsip ini merupakan acuan yang harus dijalankan dalam sistem ini, serta memiliki dampak yang besar terhadap sistem manajemen yang akan diterapkan dalam organisasi pendidikan,” ujar Puji yang juga dosen FTS itu.
Menurutnya, dengan menerapkan ISO ini sebuah layanan pendidikan dapat memiliki visi, misi, dan tujuan yang lebih baik, melahirkan pendidikan yang berkualitas dan merata, promosi pendidikan yang mandiri, menjadi layanan pendidikan yang efektif terhadap kebutuhan pendidikan, serta dapat meningkatkan kredibilitas organisasi pendidikan khususnya dalam akreditasi.
Sementara itu, lanjut Puji, pengimplementasian sistem ini dapat diawali dengan proses membangun dokumentasi, sosialisasi, kemudian implementasi. “Proses membangun sistem ini juga tidak instan, dibutuhkan komitmen, komunikasi, kerja sama, serta control yang kuat secara menyeluruh disetiap prosesnya,” tutupnya.
Bagikan :